KOMPAS.com - Sebelum memulai suatu usaha atau proyek baru, langkah penting yang harus dilakukan adalah melakukan studi kelayakan bisnis.
Studi ini membantu pengusaha untuk memahami potensi keberhasilan usaha baru mereka dan mengidentifikasi berbagai faktor yang dapat memengaruhi kinerja bisnis tersebut.
Dengan memahami konsep studi kelayakan bisnis secara mendalam, para pengusaha dapat membuat keputusan yang lebih terinformasi dan meminimalkan risiko kegagalan.
Studi kelayakan bisnis adalah proses evaluasi menyeluruh yang dilakukan untuk menilai layak tidaknya suatu proyek atau usaha baru diluncurkan.
Menurut Gitman dan McDaniel dalam bukunya The Future of Business: The Essentials (2018), studi ini mencakup analisis mendalam terhadap berbagai aspek yang dapat memengaruhi kesuksesan bisnis, termasuk aspek ekonomi, sosial, manajemen, dan keuangan.
Dengan kata lain, studi kelayakan bisnis membantu para pengusaha untuk memahami potensi keuntungan, biaya, dan risiko yang terkait dengan usaha yang akan dilakukan.
Baca juga: Apa Itu Analisis SWOT dalam Perencanaan Bisnis?
Tujuan utama dari studi kelayakan bisnis adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang potensi kesuksesan suatu proyek atau usaha baru. Secara khusus, tujuan studi kelayakan bisnis mencakup:
Melalui analisis pasar dan kebutuhan konsumen, studi kelayakan membantu pengusaha untuk mengidentifikasi peluang bisnis yang layak untuk dikejar.
Dengan mengevaluasi faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja bisnis, studi kelayakan dapat membantu mengurangi risiko kegagalan usaha baru.
Hasil dari studi kelayakan memberikan informasi yang dibutuhkan untuk pengusaha dalam membuat keputusan yang lebih tepat dan terinformasi mengenai pelaksanaan proyek atau usaha baru.
Baca juga: Apa yang Dimaksud dengan Model Bisnis?
Dalam melakukan studi kelayakan bisnis, terdapat beberapa aspek yang perlu dianalisis untuk memperoleh wawasan yang berguna bagi bisnis. Berikut penjelasan dari setiap aspek dalam studi kelayakan bisnis:
Aspek ini mencakup analisis pasar, permintaan konsumen, dan faktor-faktor budaya yang dapat memengaruhi penerimaan produk atau layanan di pasar tertentu.
Misalnya, dalam studi ini, perlu diperhatikan kondisi ekonomi dan kebiasaan budaya masyarakat terkait produk atau layanan yang akan ditawarkan.
Meliputi strategi pemasaran, segmentasi pasar, dan analisis pesaing. Ini membantu dalam merumuskan rencana pemasaran yang efektif untuk memasarkan produk atau layanan secara maksimal kepada target pasar yang tepat.
Baca juga: Perbedaan Riset Pasar dan Riset Pemasaran
Mempertimbangkan kemampuan manajerial tim, struktur organisasi, dan prosedur operasional yang diperlukan untuk menjalankan bisnis dengan sukses.