Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jawaban dari Soal “Batara Lubis Merupakan Pelukis Beraliran ….”

Kompas.com - 23/02/2024, 14:50 WIB
Retia Kartika Dewi

Penulis

KOMPAS.com - Pertumbuhan seni lukis di Indonesia mengalami perkembangan yang luar biasa pada masa kemerdekaan, terutama pada waktu tentara Jepang masih menduduki Indonesia.

Saat itu, sejumlah pelukis Indonesia mendirikan beberapa perkumpulan pelukis, ssalah satunya Peloekis Rakjat.

Dilansir dari buku Sejarah Nasional Indonesia: Zaman Jepang dan Zaman Republik Indonesia 1942-1998 (2008) oleh Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto, pada tahun 1946 atas inisiatif Sudjojono, Trisno Sumardjo, Sunindyo, dan Suradji didirikan organisasi Seniman Indonesia Muda (SIM).

Baca juga: Siapa Pelukis Pertama di Dunia?

Pelukis-pelukis lainnya yang tergabung dalam badan ini, atau yang ada hubungannya adalah Sundoro, Zaini, Nasjah, Moh. Hadi, A. Wakidjan, Ismono, Sudiono, Sudibjo, Surono, Sjahri, Nahar, dan lainnya.

Pada tahun 1947 atas inisiatif pelukis-pelukis Affandi dan Hendra, di Yogyakarta didirikan perkumpulan Peloekis Rakjat sebagai pecahan dari SIM.

Anggota-anggota barunya yang dididik oleh himpunan itu, antara lain Rachmat, Batara Lubis, Tarmizi, dan Amrus.

Berikut pertanyaan mengenai seni lukis:

Baca juga: Tokoh Pelukis Beraliran Naturalisme

Pertanyaan

Batara Lubis merupakan pelukis beraliran ….

Jawab:

Dikutip dari buku Seni Lukis Indonesia Masa Jepang sampai Lekra (2016) oleh M. Agus Burhan, Batara Lubis merupakan pelukis beraliran realisme dan ekspresionisme.

Sebagai informasi, Batara Lubis adalah figur yang unik pada Peloekis Rakjat.

Ia lahir Hutagodang Kotanopan, Tapanuli Selatan, sebagai putra bangsawan terkemuka yang pernah menjabat bupati Tapanuli Selatan.

Batara Lubis hanya singgah sebentar di Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI) karena dianggap tidak berbakat oleh Trubus terutama karena tidak bisa menggambar realis.

Tekadnya yang besar membawanya belajar di Peloekis Rakjat, di bawah bimbingan pelukis-pelukis Affandi, Hendra Gunawan, dan Soedarso.

Baca juga: Tokoh Pelukis Aliran Surealisme di Dunia

Pada tahun 1956, Hendra menyarankannya untuk pulang kampung, agar ia mengamati motif-motif seni tradisional Batak yang penuh hiasan geometrik.

Kepekaan artistik yang telah ditempa di Yogyakarta membuka mata hatinya untuk menyerap kembali keutamaan visual seni Batak itu.

Setelah kembali ke Yogya, Batara Lubis berhasil melahirkan sintesis, yaitu memasukkan unsur-unsur hias Batak untuk menangkap kehidupan di sekitarnya.

Terminal gerobak dan andong dalam ungkapannya berisi hiasan geometrik dan warna yang ekspresif. Ia juga memunculkan gaya yang khas di antara arus besar realisme dan ekspresionisme dalam sanggar Peloekis Rakjat.

Di samping itu, sebenarnya gejala demikian juga sedang menjadi genre tersendiri yang menguat, yaitu kecenderungan dekoratif.

Itulah penjelasan dan sejarah mengenai pelukis Batara Lubis semasa hidupnya.

Baca juga: Mengenal Raden Saleh, Sang Pelukis Legendaris Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com