Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbedaan Berpikir Diakronis dan Sinkronis

Kompas.com - 08/11/2023, 09:00 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri

Penulis

KOMPAS.com - Dalam mempelajari sejarah, kita harus menerapkan dua cara berpikir, yakni berpikir secara diakronik dan sinkronik.

Meski sama-sama bisa digunakan, kedua pola pikir ini mempunyai perbedaan. Apa saja perbedaan berpikir diakronik dan sinkronik?

Perberdaan berpikir diakronik dengan sinkronik

Dilansir dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), berpikir diakronik adalah konsep berpikir secara runtut atau kronologis.

Istilah diakronik datang dari bahasa Latin, dia dan chronicusDia berarti melalui atau melampaui, sedangkan chronicus artinya waktu.

Dengan demikian, berpikir diakronik adalah pola pikir secara kronologis dalam menganalisis atau meneliti hal tertentu.

Baca juga: Konsep Berpikir Diakronik dan Sinkronik dalam Belajar Sejarah

Dikutip dari buku Sejarah Indonesia (2023) oleh Fatayat Ridlo Mintarsih, berpikir sinkronik artinya berpikir dengan menganalisis secara detail.

Sinkronik berarti meluas dalam ruang, namun terbatas dalam waktu. Lazimnya metode ini digunakan dalam ilmu sosial, termasuk sejarah.

Kata sinkronik berasal dari bahasa Yunani, syn dan khronosSyn berarti "dengan", dan khronos maksudnya waktu atau masa.

Jadi, berpikir sinkronik adalah pola pikir yang menekankan pada struktur ruang yang meluas, namun sempit dalam waktu.

Jelaskan perbedaan berpikir diakronik dengan sinkronik!

Dari penjelasan di atas, kita bisa mendapat satu perbedaan berpikir diakronik dan sinkronik, yakni pengertiannya.

Baca juga: Perbedaan Pendekatan Diakronis dan Sinkronis dalam Sejarah

Berpikir diakronik adalah pola pikir secara kronologis atau urut. Sedangkan berpikir sinkronik adalah pola pikir yang meluas dalam ruang, namun waktunya terbatas.

Perbedaan berpikir diakronik dengan sinkronik lainnya, yakni ciri-ciri dari pola pikir itu sendiri.

Ciri-ciri berpikir sinkronik, yakni:

  • Menganalisis peristiwa sejarah yang terjadi di satu masa
  • Fokus pada satu peristiwa
  • Tidak punya konsep perbandingan
  • Jangkauan atau wilayah kajiannya lebih sempit
  • Punya sifat kajian yang lebih serius juga mendalam.

Sementara itu, ciri-ciri berpikir diakronik adalah:

  • Punya dimensi waktu
  • Hubungannya bersifat kausalitas
  • Bersifat naratif dan dinamis
  • Lebih menekankan pada proses durasi
  • Sering digunakan dalam ilmu sejarah.

Kesimpulannya, perbedaan berpikir diakronik dan sinkronik adalah diakronik mengutamakan aspek waktu, sedangkan sinkronik lebih menekankan pada aspek keruangan.

Baca juga: Pengertian Kronologi sebagai Ilmu Bantu Sejarah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com