4 Proses Terjadinya Perubahan Waktu dalam Sejarah

KOMPAS.com - Sejarah adalah ilmu yang mempelajari peristiwa di masa lampau, untuk dijadikan pembelajaran di masa kini atau mendatang.

Waktu menjadi salah satu konsep penting yang dibahas dalam sejarah. Karena waktu berkaitan dengan kronologis sebuah peristiwa.

Bagaimana terjadinya perubahan waktu dalam sejarah?

Perubahan waktu dalam sejarah

Berbicara soal perubahan waktu dalam sejarah, hal ini tidak bisa dijauhkan dari konsep waktu dalam sejarah.

Dilansir dari buku Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) (2021) oleh Anita dan Ridwan, konsep waktu dalam sejarah berarti periode perjalanan kehidupan manusia.

Konsep waktu dalam sejarah dibagi menjadi tiga, yakni masa lampau, masa sekarang, masa mendatang (masa depan).

Baca juga: Mengapa Sejarah Disebut sebagai Guru Kehidupan?

Dikutip dari buku Manusia dan Sejarah (2015) karya Yulia Siska, menurut Kuntowijoyo, proses terjadinya perubahan waktu dalam sejarah, meliputi:

• Perkembangan 

Sebuah peristiwa dikatakan mengalami perkembangan, jika dalam kehidupan manusianya mengalami pergerakan. 

Perkembangan bisa terjadi dari hal-hal yang sederhana ke yang lebih kompleks. Nyatanya, hal ini bisa dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.

Misal, kota Amsterdam awalnya hanya berupa desa nelayan kecil. Namun, kota ini tumbuh menjadi salah satu kota besar di Belanda.

• Kesinambungan 

Kesinambungan terjadi jika masyarakat baru melakukan adopsi lembaga lama.

Misal, pada masa kolonial, kebijakan pemerintahnya mengadopsi kebiasaan lama, seperti menarik upeti atau sejenisnya.

Baca juga: Mengenal Unsur Waktu dalam Sejarah

• Pengulangan 

Terjadinya perubahan waktu dalam sejarah juga bisa dipengaruhi oleh faktor pengulangan.

Faktor ini terjadi apabila peristiwa yang pernah berlangsung di masa lampau, terjadi kembali di masa mendatang.

Contoh, pada masa kolonial, VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) sangat berkuasa. Kini, banyak perusahaan swasta asing yang juga berkuasa.

• Perubahan 

Perubahan waktu dalam sejarah juga dipengaruhi oleh perubahan itu sendiri.

Suatu hal dikatakan berubah, apabila hal itu mengalami perkembangan besar-besaran dalam waktu relatif singkat.

Contoh terjadinya perubahan waktu dalam sejarah ini, yaitu gerakan nasionalisme di Indonesia yang sering dianggap sebagai kepanjangan dari gerakan romantik di Eropa.

Baca juga: Unsur Obyektivitas dan Subyektivitas dalam Sejarah