Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unsur Obyektivitas dan Subyektivitas dalam Sejarah

Kompas.com - 22/08/2023, 07:00 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri

Penulis

KOMPAS.com - Sejarah adalah cabang ilmu yang mempelajari peristiwa di masa lampau untuk dijadikan pembelajaran pada saat ini dan di masa mendatang.

Ada dua unsur yang berkaitan dalam penulisan sejarah, yakni unsur subyektivitas dan obyektivitas.

Jelaskan unsur obyektivitas dan subyektivitas dalam penulisan sejarah

Unsur obyektivitas dan subyektivitas dalam penulisan sejarah menggambarkan bagaimana tulisan sejarah itu diproduksi.

Berikut penjelasannya:

Unsur subyektivitas sejarah

Dikutip dari buku Filsafat Sejarah (2019) oleh Ajid Thohir dan Ahmad Sahidin, subyektivitas berarti sudut pandang subyektif dari sejarawan.

Artinya sejarawan membiarkan keyakinan ilmunya mengambil peran dalam merekonstruksi penulisan sejarah.

Baca juga: Mengapa Sejarah dapat Difungsikan sebagai Ilmu Bantu?

Subyektivitas berarti ada keberpihakan sejarawan terhadap suatu ideologi, pandangan, kaum, atau agama tertentu.

Meski begitu, subyektivitas dalam penulisan sejarah sulit dihindari. Namun, berbekal norma ilmiah dan metodologi yang jelas, penafsiran subyektivitas bisa diminimalkan.

Sejarawan harus tahu kapan ia harus menempatkan pandangan subyektifnya, dan kapan ia wajib obyektif dalam penulisan sejarah.

Unsur obyektivitas sejarah

Dilansir dari buku Ilmu Sejarah (2014) oleh M. Dien Madjid dan Johan Wahyudhi, obyektivitas ilmu sejarah berbeda dengan ilmu alam.

Informasi masa lampau yang diperoleh hanya sebagian kecil dari peristiwa itu sendiri, di mana manusia menjadi penulisnya.

Obyektivitas dalam penulisan sejarah berarti sejarawan berupaya memunculkan fakta dan teori sosial yang kuat.

Keduanya digunakan untuk menjelaskan rekonstruksi sejarah, agar terhindar dari subyektivitas atau opini sejarawan.

Baca juga: Hubungan Sosiologi dengan Ilmu Sejarah

Pada intinya, obyektivitas sejarah bertujuan untuk memurnikan obyek sejarah dari berbagai kepentingan, ideologi, religi, maupun adat istiadat kaum tertentu.

Kesimpulannya, unsur obyektivitas dan subyektivitas dalam penulisan sejarah adalah obyektif berarti mengandalkan fakta. Sedangkan subyektif mengacu pada opini sejarawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com