KOMPAS.com - Biloks atau bilangan oksidasi unsur adalah bilangan yang menunjukkan sumbangan muatan suatu atom unsur pada molekul atau ion yang dibentuknya.
Bilangan oksidasi suatu unsur pada suatu senyawa umumnya sama dengan jumlah elektron yang dilepas atau dipasangkan oleh satu atom unsur pada senyawa tersebut.
Unsur yang melepas elektron memiliki bilangan oksidasi bertanda positif, sedangkan yang menangkap elektron bertanda negatif.
Bilangan oksidasi digunakan untuk mengekspresikan persamaan reaksi setengah yang terjadi dalam reaksi oksidasi dan reduksi.
Baca juga: Apa yang Dimaksud dengan Bilangan Oksidasi?
Penggolongan reaksi berdasarkan perubahan bilangan oksidasi terbagi menjadi 4, yaitu:
Pada reaksi bukan redoks, bilangan oksidasi setiap unsur dalam reaksi tidak berubah (tetap).
Contoh:
CaO + 2HCl → CaCl + H2O
+2-2 +1-1 +2-1 +1-2
Reaksi di atas merupakan bukan reaksi redoks, karena bilangan oksidasi setiap unsur sebelum dan sesudah reaksi tidak berubah (tetap).
Baca juga: 3 Konsep Dasar Reaksi Redoks
Pada reaksi redoks terjadi peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi pada unsur yang terlibat dalam reaksi.
Contoh:
Baca juga: Apa yang Dimaksud dengan Reduktor?
Fe (reduktor) mengalami oksidasi, bilangan oksidasinya berubah dari 0 menjadi +2.
Sedangkan H2SO4 (oksidator) mengalami reduksi, bilangan oksidasinya berubah dari +1 menjadi 0.
Reaksi ini merupakan reaksi yang oksidator maupun reduktornya merupakan zat yang sama.