KOMPAS.com - Sel volta adalah kebalikan dari sel elektrolisis yang dapat mengubah energi listrik menjadi energi kimia. Selain itu juga merupakan arus listrik pertama yang ditemukan oleh seorang penemu bernama Galvani dan Volta sendiri.
Sel ini dapat menghasilkan listrik karena fungsi redoks yang terjadi secara spontan, artinya sel volta dapat mengubah energi kimia menjadi energi listrik.
Besarnya potensial arus yang dihasilkan oleh sel volta dapat ditentukan dengan menggunakan alat yang disebut voltmeter atau potensiometer.
Sel volta terdiri dari dua elektroda yang keduanya saling terhubung dan dapat menghasilkan listrik.
Baca juga: Sel Elektrokimia: Sel Volta dan Sel Elektrolisis
Selain itu juga dapat berfungsi sebagai jembatan garam ke larutan elektrolit tempat elektroda berada.
Sel volta telah diaplikasikan untuk beberapa alat yang biasa kita gunakan sehari-hari. Contoh sel volta dalam kehidupan sehari-hari adalah baterai, aki, dan sel bahan bakar.
Baterai dibagi menjadi 2 bagian, yaitu baterai sekali pakai dan baterai isi ulang. Berikut jenis-jenis baterai, yaitu:
Baterai kering ditemukan oleh Leclanche dan dipatenkan pada tahun 1866. Baterai kering setelah digunakan tidak dapat diisi kembali, sehingga disebut sel primer.
Baterai kering atau disebut sel Leclanche terdiri dari Zn sebagai anode, grafit (dalam larutan elektrolit MnO2, NH4CL, dan air) sebagai katode.
Reaksi redoks yang terjadi pada baterai kering adalah:
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.