Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penggolongan Reaksi berdasarkan Perubahan Bilangan Oksidasi

Kompas.com - 30/05/2023, 17:00 WIB
Desi Selvia Ningrum,
Silmi Nurul Utami

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Biloks atau bilangan oksidasi unsur adalah bilangan yang menunjukkan sumbangan muatan suatu atom unsur pada molekul atau ion yang dibentuknya.

Bilangan oksidasi suatu unsur pada suatu senyawa umumnya sama dengan jumlah elektron yang dilepas atau dipasangkan oleh satu atom unsur pada senyawa tersebut. 

Unsur yang melepas elektron memiliki bilangan oksidasi bertanda positif, sedangkan yang menangkap elektron bertanda negatif. 

Bilangan oksidasi digunakan untuk mengekspresikan persamaan reaksi setengah yang terjadi dalam reaksi oksidasi dan reduksi.

Baca juga: Apa yang Dimaksud dengan Bilangan Oksidasi?

Penggolongan reaksi berdasarkan perubahan bilangan oksidasi terbagi menjadi 4, yaitu:

  • Reaksi bukan redoks
  • Reaksi redoks
  • Reaksi autoredoks (reaksi disproporsionasi)
  • Reaksi konproporsionasi.

Reaksi bukan redoks

Pada reaksi bukan redoks, bilangan oksidasi setiap unsur dalam reaksi tidak berubah (tetap).

Contoh:

CaO  +  2HCl  →  CaCl  +  H2O

+2-2    +1-1      +2-1     +1-2

Reaksi di atas merupakan bukan reaksi redoks, karena bilangan oksidasi setiap unsur sebelum dan sesudah reaksi tidak berubah (tetap).

Baca juga: 3 Konsep Dasar Reaksi Redoks

Reaksi redoks

Pada reaksi redoks terjadi peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi pada unsur yang terlibat dalam reaksi.

Contoh:

reaksi redoksKOMPAS.com/Desi Selvia Ningrum reaksi redoks

  • Oksidator: H2SO4
  • Reduktor: Fe
  • Hasil reduksi: H2
  • Hasil oksidasi: FeSO4

Baca juga: Apa yang Dimaksud dengan Reduktor?

Fe (reduktor) mengalami oksidasi, bilangan oksidasinya berubah dari 0 menjadi +2.

Sedangkan H2SO4 (oksidator) mengalami reduksi, bilangan oksidasinya berubah dari +1 menjadi 0.

Reaksi autoredoks (reaksi disproporsionasi)

Reaksi ini merupakan reaksi yang oksidator maupun reduktornya merupakan zat yang sama.

Contoh:

Reaksi AutoredoksKOMPAS.com/Desi Selvia Ningrum Reaksi Autoredoks

  • Oksidator: I2
  • Reduktor: I2
  • Hasil reduksi: NaI
  • Hasil oksidasi: NaIO3

I2 berperan sebagai oksidator sekaligus reduktor sehingga reaksi tersebut disebut reaksi autoredoks.

Baca juga: Reaksi Disproporsionasi: Pengertian, Syarat, dan Contohnya

Reaksi konproporsionasi

Reaksi konproporsionasi merupakan kebalikan dari reaksi disproporsionasi, yaitu reaksi redoks yang hasil oksidasi dan hasil reduksinya merupakan zat yang sama.

Contoh:

Reaksi KonproporsionasiKOMPAS.com/Desi Selvia Ningrum Reaksi Konproporsionasi

Reaksi di atas hasil oksidasi dan hasil reduksinya merupakan zat yang sama, yaitu asam klorida (HCl), sehingga reaksi di atas disebut reaksi konproporsionasi.

Baca juga: Reaksi Oksidasi Reduksi dan Konsep Redoks

Referensi:

  • Sulastri, dan teman-teman. Kimia Dasar. 2017. Aceh: Syiah Kuala University Press.
  • Sandra, Lovi dan teman-teman. Kimia Dasar. 2022. Padang: Global Eksekutif Teknologi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com