Sains Jelaskan Penyebab Orang Punya Aksen Saat Bicara

KOMPAS.com - Disadari atau tidak, setiap orang memiliki aksen saat bicara. Secara umum, aksen adalah cara kita bersuara saat berbicara. 

Menurut Linguistic Society of America (LSA), ada dua jenis aksen yang berbeda. Salah satunya adalah aksen "asing", yang muncul ketika seseorang berbicara dalam satu bahasa menggunakan beberapa aturan atau bunyi dari bahasa lain. 

Misalnya, jika seseorang kesulitan mengucapkan beberapa bunyi dari bahasa kedua yang mereka pelajari, mereka mungkin akan mengganti bunyi serupa yang muncul dalam bahasa pertama mereka. Ini terdengar salah atau "asing" bagi penutur asli bahasa tersebut.

Jenis aksen lainnya hanyalah cara sekelompok orang berbicara dalam bahasa asli mereka. Aksen ini ditentukan oleh tempat mereka tinggal dan kelompok sosial yang mereka miliki. 

Penyebab orang memiliki aksen saat berbicara

Aksen dibentuk berdasarkan cara seseorang mengucapkan vokal dan konsonan untuk kata-kata tertentu, yang juga disebut prosodi ucapan.

Baca juga: 4 Manfaat Suka Bicara dengan Diri Sendiri

Prosodi mengacu pada nada bicara seseorang atau musikalitasnya. Ada beberapa bahasa yang satu katanya mungkin memiliki banyak arti, bergantung pada prosodinya.

Adapun perbedaan akses dalam berbicara merupakan cerminan perbedaan dalam sejarah dan budaya setiap kelompok masyarakat.

Menurut sudut pandang linguistik, setiap akses memiliki nilai yang sama; tidak ada aksen yang lebih baik dari yang lain. 

Aksen berkembang dan berubah seiring waktu karena orang cenderung hidup dan berkomunikasi dalam komunitas yang spesifik dan tergambarkan.

Dengan demikian, aksen juga merupakan penanda sosial yang menandakan afiliasi dengan suatu kelompok.

Sementara kita memiliki kendali atas pola bicara yang kita hasilkan, hal ini bisa agak terbatas atau tidak disengaja.

Baca juga: Kebiasaan Bicara Bahasa Campur Khas Anak Jaksel, Apa Dampaknya?

Akomodasi pembicara atau aksen adalah kejadian umum saat jita secara halus dan tidak sengaja mengubah cara kita berbicara, bergantung pada siapa lawan kita berbicara. 

Jika kita menyukai lawan bicara kita atau melihatnya dominan secara sosial, kita sering mengadaptasi pola bicara kita agar lebih mirip dengan mereka. Ini adalah cara menunjukkan afiliasi kepada orang itu. 

Sebaliknya, jika kita tidak menyukai mereka atau menganggap mereka lebih rendah secara sosial, pola bicara kita mungkin mulai menyimpang dari pola bicara mereka.

Berbicara adalah kegiatan sosial yang dipengaruhi oleh lingkungan di mana ia terjadi. Sebagaimana kita yang berbicara dengan "suara" yang berbeda saat berhadapan dengan atasan di tempat kerja dan bicara dengan pasangan kita di rumah.