Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Belum Lancar Bicara, Kapan Harus Khawatir?

Kompas.com - 23/10/2020, 18:03 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

Baru Jadi Ortu

Waswas soal tumbuh kembang si kecil?

Sigap konsultasi ke dokter anak via Kompas.com

KOMPAS.com - Secara umum, anak akan mengucapkan setidaknya satu kata tunggal yang utuh dan maknanya dapat dimengerti pada usia 16 bulan.

Namun di usia sebelumnya, banyak cara yang dapat digunakan anak untuk berkomunikasi, seperti menunjuk benda yang diinginkan atau memanggil orang-orang terdekatnya (papa, mama, atau kakak).

Menurut dr. Catharine Mayung Sambo Sp.A (K), Dokter Spesialis Anak Konsultan Tumbuh Kembang dan Pediatri Sosial RS Pondok Indah, ada empat hal yang perlu diperhatikan ketika anak belum lancar bicara, di antaranya:

1. Kapan terakhir melakukan pemantauan perkembangan?

Apabila belum pernah atau sudah lama tidak melakukan pemantauan perkembangan, coba lakukan dulu.

Pemantauan perkembangan yang mudah untuk dilakukan orangtua adalah menggunakan panduan dalam buku kesehatan ibu dan anak (buku KIA) atau panduan sejenis yang dirancang untuk digunakan oleh masyarakat umum.

Jika hasilnya sesuai usia anak, maka tidak perlu khawatir, lakukanlah pemantauan perkembangan pada usia berikutnya.

Baca juga: Seri Baru Jadi Ortu: Apakah Musik Klasik Membuat Bayi Lebih Pintar?

2. Hasil pemantauan tidak sesuai

Apabila dari hasil pemantauan tersebut ada hasil yang tidak sesuai usia, maka sebaiknya tidak terlalu lama menunggu, segera jadwalkan kunjungan ke fasilitas kesehatan yang dapat melakukan pemeriksaan perkembangan dengan anduan/perangkat yang lebih teliti.

Keterlambatan bicara dan bahasa pada umumnya merupakan gejala dari gangguan yang perlu dicari tahu lebih lanjut penyebabnya.

Beberapa penyebab terbanyak terlambat bicara di antaranya adalah gangguan pendengaran, keterlambatan umum bicara dan bahasa, disabilitas intelektual, gangguan perilaku, gangguan otot dan sistem saraf terkait, serta masalah psikososial.

3. Tidak membandingkan dengan anak lain

Sebaiknya tidak membandingkan antara anak yang satu dengan yang lainnya, karena kecepatan perkembangan setiap anak berbeda-beda.

Demikian pula, sebaiknya tidak memberi label (misalnya, “ah, dia sih memang telat”) atau langsung menyimpulkan ke arah diagnosis tertentu.

4. Kerjasama anggota keluarga

Upaya bersama agar anak mampu mengembangkan kemampuan bicara dan bahasanya sesuai usia memerlukan kerja sama berbagai pihak, baik antar anggota keluarga di rumah, dengan keluarga besar, tenaga kesehatan, maupun dengan pendidik, dan pendukung lainnya.

Sebaiknya ada rencana terapi yang disepakati bersama dan tidak saling bertentangan ataupun saling menyalahkan.

Baca juga: Seri Baru Jadi Ortu: Bayi Terlalu Sering Digendong Jadi ‘Bau Tangan’?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com