Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Sebut Kecerdasan T. rex Setara dengan Buaya Besar

Kompas.com - 01/05/2024, 15:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Baru-baru ini, ahli saraf asal Brasil, Suzana Herculano-Houzel, menerbitkan penelitian kontroversial yang dengan berani menyatakan bahwa T. rex memiliki kecerdasan yang menyaingi babun modern.

Asumsinya adalah Tyrannosaurus rex sangat pintar dan bahkan mungkin bisa menggunakan "peralatan". Penelitian ini mengatakan bahwa T. rex mungkin mewariskan pengetahuan kepada keturunannya melalui transmisi budaya.

Temuan ini tentu saja menarik banyak perhatian; raja dinosaurus tidak hanya mengancam secara fisik tetapi juga sangat cerdas (untuk reptil).

Namun, studi baru yang dilakukan menunjukkan hal yang berbeda. Menurut tim ahli paleontologi internasional yang mengamati penelitian Herculano-Houzel untuk kedua kalinya, perkiraan jumlah neuron T. rex meleset.

Sebaliknya, mereka memberikan penilaian yang lebih konservatif, menyimpulkan bahwa T. rex dan dinosaurus lain yang serupa mungkin sama pintar (atau bodohnya) dengan buaya dan kadal modern.

Baca juga: Fakta-fakta Menarik T-rex, Dinosaurus Paling Ikonik yang Pernah Hidup

Memperkirakan kecerdasan dinosaurus

Metodologi sebelumnya yang digunakan untuk menilai ukuran otak dinosaurus, utamanya, mengandalkan endocast – cetakan alami atau buatan dari rongga otak tengkorak.

Endocast ini diasumsikan secara akurat mewakili ukuran dan bentuk otak, sehingga memungkinkan ahli saraf memperkirakan volume otak. Ciri-ciri morfologi dasar kemudian dibandingkan dengan spesies hidup untuk menyimpulkan kemampuan kognitif dan ciri-ciri perilaku.

Misalnya, volume otak yang lebih tinggi dibandingkan dengan ukuran tubuh (encephalization quotient atau EQ) sering dikaitkan dengan kecerdasan yang lebih tinggi. Studi awal menghasilkan angka-angka yang menunjukkan EQ T. rex hampir sama dengan primata.

Namun, metode ini memiliki keterbatasan yang signifikan. Pertama, diasumsikan bahwa endocast sangat cocok dengan morfologi otak. Hal ini tidak selalu benar, terutama pada dinosaurus non-unggas yang otaknya tidak memenuhi rongga tengkorak sepenuhnya.

Kedua, menggunakan hewan modern sebagai analogi langsung dari spesies yang punah mengabaikan perubahan evolusioner dan adaptasi besar yang telah terjadi selama jutaan tahun.

Baca juga: Spesies Dinosaurus Baru, Pemburu Fosil Inggris Temukan Tulang Sepupu T.rex

Dalam penelitian sebelumnya, seberapa padat otak dinosaurus dipenuhi neuron ditentukan oleh upaya menyimpulkan metabolisme menggunakan metrik ukuran otak relatif.

Pada dasarnya, jika metriknya cukup tinggi, kepadatan neuron dianggap sama dengan banyak burung modern berdarah panas, dan jika metriknya cukup rendah, kepadatan neuron dianggap sama dengan banyak reptil modern berdarah dingin.

T. rex bukan hewan jenius

Para peneliti berpendapat bahwa memprediksi kecerdasan pada spesies yang telah punah selama puluhan juta tahun hanya dengan melihat endocast atau rongga otak secara umum bukanlah praktik yang tepat.

Sebaliknya, investigasi semacam ini perlu dilakukan secara lebih holistik. Ahli juga perlu melihat hal-hal lain, seperti anatomi kerangka, perilaku kerabat yang masih hidup, jejak fosil, dan sebagainya.

Secara keseluruhan, studi baru ini menemukan bahwa perkiraan jumlah neuron T. rex sebelumnya terlalu berlebihan, terutama pada otak depan.

Alih-alih berkumpul 3 miliar neuron seperti yang dinyatakan sebelumnya, otak T. rex tidak memiliki lebih dari 1,7 miliar neuron.

Mungkin jumlah neuron yang lebih realistis berkisar sekitar 250 juta, yang setara dengan jumlah neuron pada otak kucing, spesies yang jauh lebih kecil.

T. rex mungkin lebih mirip buaya raksasa dalam hal kecerdasan dan perilaku, dibandingkan babon. Tapi, bukan berarti T. rex tidak pintar sama sekali. Mereka secara kognitif masih mampu menundukkan mangsa berbahaya, bersarang, dan merayu pasangannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com