Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Berang-berang di AS Mati karena Penyakit "Demam Kelinci", Apa Itu?

Kompas.com - 19/04/2024, 15:30 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Setidaknya 9 ekor berang-berang dan seekor tikus ditemukan mati di Utah, Amerika Serikat (AS), setelah tertular wabah tularemia.

Tularemia atau wabah kelinci merupakan penyakit yang tidak biasa, yang juga dapat menginfeksi serta membunuh manusia, kucing, dan anjing.

Pakar satwa liar setempat prihatin dengan penyebaran penyakit ini yang belum pernah terjadi sebelumnya. Mereka pun telah memperingatkan masyarakat sekitar untuk segera mengambil tindakan pencegahan.

Apa itu tularemia atau wabah kelinci?

Tularemia atau demam kelinci adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Francisella tularensis yang paling sering menyerang kelinci, terwelu, berang-berang, mamalia, dan hewan ternak.

Namun, menurut American Veterinary Medical Association, bakteri Francisella tularensis juga telah dilaporkan menyerang ikan, kucing dan anjing. Penyakit ini memiliki angka kematian yang tinggi, terutama pada hewan liar.

Baca juga: Mengapa Berang-berang Laut Berpegangan Tangan saat Tidur?

Tularemia juga merupakan penyakit zoonosis, artinya penyakit ini dapat menular dari hewan ke manusia. Seseorang dapat tertular tularemia melalui beberapa cara, termasuk gigitan kutu dan lalat rusa, kontak fisik dengan hewan yang terinfeksi, makan daging yang kurang matang, dan minum air yang terkontaminasi.

Center for Disease Control and Prevention (CDC) menyatakan, manusia dapat meninggal karena penyakit ini jika infeksinya tidak segera diobati dengan antibiotik.

Berang-berang di Utah terserang demam kelinci

Antara tanggal 23 Maret dan 10 April 2025, 9 ekor berang-berang Amerika Utara (Castor canadensis) dan seekor tikus dari spesies yang tidak disebutkan spesiesnya ditemukan mati karena penyakit yang tidak biasa.

Lima berang-berang ditemukan di Swaner Preserve & EcoCenter, dekat Park City, dan diyakini berbagi sarang yang sama. Hewan-hewan lainnya kemudian ditemukan di tiga lokasi lain, yakni di dekat Midway, dekat Bendungan Jordanelle, dan di daerah Birdseye, Utah County.

Empat bangkai berang-berang dari tiga lokasi terpisah – cagar alam Swaner, Midway dan Birdseye – dikirim untuk pengujian di Utah Veterinary Diagnostic Lab and the Utah Public Health Lab, dan dinyatakan positif tularemia.

Baca juga: Penelitian Menduga Manusia Ratusan Tahun yang Lalu Berburu dan Makan Berang-berang

Kasus tularemia kadang-kadang dilaporkan terjadi pada hewan dan manusia di wilayah AS, namun biasanya hanya terjadi pada satu hewan atau satu lokasi saja.

Kasus terakhir yang dilaporkan mengenai penyakit yang membunuh satwa liar di Utah terjadi pada tahun 2017, ketika seekor kelinci ditemukan mati.

Tidak jelas mengapa penyakit ini menyebar begitu cepat dan luas, namun hal ini mungkin terkait dengan dimulainya wabah kutu, yang biasanya dimulai pada bulan April.

CDC merekomendasikan agar masyarakat menggunakan obat nyamuk, rutin memeriksa kesehatan diri sendiri dan hewan peliharaan, dan sebagainya. Masyarakat juga diperingatkan untuk tidak mengambil hewan mati yang mereka temukan dan sebaiknya melaporkannya ke pihak berwenang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com