Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Ungkap Manusia Purba Berburu Berang-berang untuk Dimakan

Kompas.com - 08/12/2023, 11:00 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Manusia purba ternyata memiliki pola makan yang bervariasi daripada yang diketahui sebelumnya.

Hal tersebut terungkap setelah tim peneliti dari Johannes Gutenberg University Mainz (JGU), Leibniz Zentrum für Archäologie (LEIZA) dan Leiden University, melakukan studi tulang berang-berang di Jerman bagian timur.

Baca juga: Studi Ungkap Wanita Juga Berburu di Zaman Prasejarah

Berburu berang-berang

Mengutip Science Daily, Kamis (30/11/2023) sekitar 400.000 tahun yang lalu, manusia purba berburu berang-berang sebagai sumber makanan dan kemungkinan juga untuk diambil kulitnya.

Studi yang dipublikasikan di jurnal Scientific Reports menunjukkan bahwa manusia pada zaman Pleistosen Tengah secara sistematis memakan hewan-hewan kecil itu dan karenanya memiliki pola makan yang lebih bervariasi daripada yang diketahui sejauh ini.

Sebelumnya, ada pendapat bahwa hominin pada zaman tersebut berburu mamalia besar, seperti sapi dan badak.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kaca pembesar dan mikroskop digital untuk memeriksa tulang dari setidaknya 94 berang-berang yang berusia 400.000 tahun yang digali beberapa dekade lalu di Bilzingsleben, Thuringia.

Metode itu memungkinkan mereka menghasilkan bekas potongan peralatan batu yang mengindikasikan penggunaan intensif bangkai berang-berang.

Menariknya, sisa-sisa bangkai sebagian besar merupakan berang-berang dewasa muda.

Hal ini menunjukkan bahwa hominin pada masa itu sengaja memburu hewan yang belum berpengalaman namun sudah dewasa dan kaya lemak.

Lemak merupakan sumber makanan yang sangat penting di zaman Pleistosen.

Baca juga: Bukti Baru Ungkap Manusia Neanderthal Berburu Singa Gua

“Sampai saat ini, secara umum orang-orang di Eropa diperkirakan hanya memakan hewan buruan besar hingga sekitar 50.000 tahun yang lalu, dan hal ini merupakan perbedaan penting dalam strategi pola makan manusia modern yang lebih fleksibel," ungkap Sabine Gaudzinski-Windheuser yang terlibat dalam penelitian ini.

"Kini kami telah menunjukkan bahwa spektrum makanan hominin adalah jauh lebih luas jauh sebelumnya," tambahnya.

Hasil studi ini juga menunjukkan bahwa berang-berang merupakan sumber daya berharga bagi pemburu-pengumpul di Eurasia dan Amerika yang jelas ditunjukkan melalui banyaknya sisa-sisa tulang dalam temuan arkeologi.

Kendati demikan, melansir Sci-News, dengan gaya hidup semi-akuatiknya, manusia purba memerlukan taktik berburu yang berbeda dengan strategi berburu hewan darat yang lebih besar.

Sumber-sumber etnografi dan sejarah menunjukkan bahwa berang-berang sebagian besar ditangkap dengan jaring atau perangkap yang dipasang di pintu keluar sarang mereka.

Namun perburan di Bilzingsleben menunjukkan praktik perburuan yang lebih spesifik dengan sasaran individu.

Baca juga: Bagaimana Manusia Purba Berburu Binatang di Masa Lalu?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com