Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PBB Sebut Jumlah Hewan yang Bermigrasi Turun Drastis, Apa Sebabnya?

Kompas.com - 14/02/2024, 08:00 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Sumber NPR

KOMPAS.com - Setiap tahun, seiring pergantian musim, miliaran hewan melakukan perjalanan untuk mencari makanan atau berkembang biak di habitat yang lebih baik.

Mereka pun bermigrasi dalam kelompok dan individu dengan terbang, berenang, dan berjalan melintasi perbatasan internasional untuk mencapainya.

Baca juga: Jumlah Burung yang Lakukan Migrasi Menurun, Apa Sebabnya?

Namun sebuah laporan terbaru dari PBB mengungkap hal yang tidak menyenangkan.

Laporan itu menyebut separuh spesies migrasi di dunia mengalami penurunan.

Bahkan lebih dari seperlima dari hampir 1.200 spesies migrasi yang dipantau PBB, seperti paus, penyu, burung penyanyi, dan lainnya, terancam punah.

"Mereka adalah spesies luar biasa yang melakukan perjalanan luar biasa, dalam beberapa kasus mereka juga bermanfaat bagi manusia, termasuk sebagai penyebar benih dan nutrisi," kata kata Amy Fraenkel, sekretaris eksekutif Konvensi PBB di bidang Konservasi Spesies Hewan Liar yang Bermigrasi.

Laporan baru PBB

Mengutip NPR, Selasa (13/2/2024) laporan yang disusun oleh para ilmuwan konservasi ini merupakan penilaian paling komprehensif terhadap spesies migrasi dunia yang pernah dilakukan.

Penelitian ini mengamati 1.189 spesies berbeda yang telah dilindungi oleh Konvensi Spesies Bermigrasi.

Itu adalah sebuah perjanjian tahun 1979 yang dimaksudkan untuk melestarikan spesies yang bermigrasi atau melintasi perbatasan internasional.

Dalam perjanjian itu disebutkan mengenai beberapa hal yang perlu dilakukan supaya upaya konservasi hewan migrasi berhasil.

Baca juga: Bagaimana Kelelawar Menentukan Arah Migrasi Tanpa Tersesat?

Semisal peraturan mengenai penyeberangan satwa liar yang membantu hewan saat melintasi jalan atau peraturan yang membantu mencegah perburuan dan konsumsi beberapa ikan dan mamalia yang terancam punah.

Dan untuk mengatasi penurunan populasi hewan yang bermigrasi, upaya-upaya tersebut perlu ditingkatkan.

Sebab penurunan migrasi hewan

Laporan ini menemukan pula bahwa manusia tidak hanya mempersulit perjalanan hewan bermigrasi tetapi juga menempatkan banyak spesies yang bermigrasi dalam keaadaan berbahaya.

Perburuan dan penangkapan ikan yang berlebihan dan hilangnya habitat akibat aktivitas manusia diidentifikasi sebagai dua ancaman terbesar terhadap spesies yang bermigrasi, menurut laporan baru tersebut.

Selain itu polusi termasuk polusi cahaya dan suara serta perubahan iklim juga mempunyai dampak yang besar terhadap migrasi para hewan.

Banyak spesies bermigrasi seiring pergantian musim. Dan perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia adalah perubahan musim, perpanjangan musim panas, pemendekan musim dingin, dan pergeseran waktu musim semi dan musim gugur.

Para ilmuwan telah mendokumentasikan hewan, seperti burung di Amerika Utara yang menyesuaikan waktu migrasi mereka agar sesuai dengan perubahan tersebut. Namun tidak semuanya dapat mengimbangi laju perubahan itu.

Baca juga: Bagaimana Burung Tidur Selama Migrasi?

Penilaian keanekaragaman hayati dunia pada tahun 2019 menemukan bahwa 1 juta dari sekitar 8 juta spesies di bumi terancam punah, banyak di antaranya karena aktivitas manusia.

Sementara itu laporan World Wildlife Fund pada tahun 2022 menemukan bahwa populasi satwa liar telah menurun rata-rata 69 persen dalam 50 tahun terakhir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com