Apa Manfaat Vitamin C untuk Mengatasi Jerawat?

KOMPAS.com - Vitamin C topikal banyak digunakan untuk membantu memperlambat penuaan dini pada kulit, mencegah kerusakan akibat sinar matahari, dan memperbaiki tampilan kerutan, bintik hitam, serta jerawat.

Vitamin C adalah antioksidan, yang berarti melawan radikal bebas (racun) berbahaya yang bersentuhan dengan kulit dari sumber eksternal, seperti polusi udara, atau dari dalam tubuh sebagai akibat dari proses normal seperti metabolisme.

Radikal bebas dapat merusak kulit, dan penggunaan vitamin C topikal dapat melawan radikal bebas sekaligus memperbaiki penampilan kulit secara keseluruhan.

Bagaimana kegunaan vitamin C untuk jerawat?

Jerawat adalah kondisi peradangan kulit yang disebabkan oleh pori-pori tersumbat. Hal ini menyebabkan kemerahan, bengkak, dan terkadang pustula, yaitu benjolan meradang yang berisi nanah.

Jerawat, biasanya, meninggalkan bekas luka pasca inflamasi dan kerusakan kulit pada banyak orang. Namun, penelitian menunjukkan bahwa vitamin C dapat mengatasi beberapa kondisi ini.

Baca juga: Minum Susu Bisa Sebabkan Jerawat, Mitos atau Fakta?

Ingatlah bahwa meskipun asupan tinggi makanan kaya vitamin C dapat membantu aspek lain dari kesehatan kulit, tidak ada penelitian yang mengaitkan vitamin C dengan penurunan tingkat jerawat. Meski demikian, penelitian terbatas menunjukkan bahwa penggunaan vitamin C secara topikal dapat bermanfaat untuk kesehatan.

1. Dapat mengurangi peradangan terkait jerawat

Usia, genetika, dan hormon merupakan faktor risiko terjadinya jerawat. Selain itu, strain tertentu dari bakteri kulit Cutibacterium acnes (C. acnes) juga umum memicu kondisi ini.

Mengingat vitamin C bersifat anti inflamasi, vitamin C dapat membantu mengurangi kemerahan dan bengkak akibat jerawat bila digunakan secara topikal. Oleh sebab itu, dapat memperbaiki tampilan lesi jerawat.

Dalam penelitian selama 12 minggu pada 50 orang, 61% peserta yang menggunakan lotion yang mengandung 5% sodium ascorbyl phosphate (SAP) mengalami perbaikan lesi jerawat yang signifikan, dibandingkan dengan kelompok kontrol.

Dalam penelitian yang lebih kecil selama 8 minggu pada 30 orang, mereka yang menggunakan SAP 5% mengalami pengurangan lesi jerawat sebesar 48,8%. Terlebih lagi, mereka yang menggunakan kombinasi SAP dan 2% retinol, turunan vitamin A, mengalami penurunan sebesar 63,1%.

Baca juga: 6 Tanaman Herbal untuk Redakan Jerawat, Apa Saja?

2. Dapat memperbaiki tampilan bekas jerawat

Setelah timbulnya jerawat, kulit memerlukan waktu untuk pulih. Tanpa penyembuhan yang tepat, bekas jerawat bisa timbul.

Bekas jerawat biasanya berhubungan dengan jerawat kistik yang parah, namun bisa juga disebabkan oleh kasus yang ringan. Selain itu, jerawat yang berkepanjangan, faktor genetik, dan manipulasi fisik seperti memencet jerawat dapat meningkatkan kemungkinan timbulnya jaringan parut.

Tiga jenis utama bekas jerawat adalah atrofi, hipertrofik, dan keloid. Bekas luka atrofi menyebabkan hilangnya jaringan kulit dan kolagen serta tampak berupa lekukan kecil pada kulit. Bekas luka hipertrofik dan keloid disebabkan oleh produksi kolagen yang berlebihan dan tampak sebagai jaringan parut yang tebal dan menonjol.

Vitamin C mengatasi bekas jerawat dengan meningkatkan sintesis kolagen, protein yang bertanggung jawab untuk struktur kulit dan penting untuk membangun kembali kulit yang sehat. Hasilnya, vitamin ini dapat mempercepat penyembuhan luka jerawat.

Sebuah studi selama 4 minggu pada 30 orang mencatat perbaikan moderat pada bekas jerawat setelah menggunakan microneedling , yang melibatkan memasukkan jarum kecil ke kulit untuk mempercepat penyembuhan dan meningkatkan produksi kolagen, bersama dengan krim topikal vitamin C 15% seminggu sekali.

Baca juga: Ilmuwan Buat Obat Jerawat dengan Teknologi “Nanocarrier”, Apa Itu?