Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemanasan Global Mengikis Cangkang Kerang dan Terumbu Karang di Laut

Kompas.com - 03/01/2024, 18:35 WIB
Sarah Adhira Rahmah,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Fenomena akibat pemanasan global semakin banyak terjadi. Tidak hanya suhu rata-rata harian yang semakin meningkat dan membuat udara terasa panas, perubahan iklim juga berdampak pada kehidupan di dalam laut.

Salah satu makhluk hidup di laut yang merasakan dampak buruk pemanasan global adalah terumbu karang, kerang, hewan laut lain yang memiliki cangkang.

Baca juga: Ledakan Keanekaragaman Reptil 250 Juta Tahun Lalu Terjadi karena Pemanasan Global

Pasalnya, penelitian dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan adanya pengikisan cangkang kerang yang terkait dengan perubahan iklim.

Mengapa hal ini bisa terjadi?

Karbon dioksida picu cangkang biota laut terkikis

Sebuah studi terbaru dalam Materials Today: Proceedings pada tahun 2023 mengungkapkan dampak serius dari krisis iklim terhadap organisme laut, khususnya kerang.

Penelitian ini membahas penurunan kemampuan laut dalam menyerap karbon dioksida, yang pada gilirannya menyebabkan penurunan pH dan mengancam kelangsungan hidup cangkang kerang.

Studi ini menjelaskan bahwa peningkatan karbon dioksida atmosfer menyebabkan penurunan penyerapan karbon dioksida oleh laut. Proses ini menyebabkan peningkatan keasaman di lingkungan laut, yang dikenal sebagai asam laut.

Peningkatan keasaman laut telah memberikan dampak serius pada berbagai spesies laut, terutama organisme yang membangun cangkang keras seperti kerang dan terumbu karang.

Seiring peningkatan asam laut, ion karbonat yang diperlukan untuk pembentukan cangkang menjadi berkurang, menyebabkan kerang dan organisme kalsium karbonat lainnya kesulitan mempertahankan struktur cangkang mereka dan terkikis.

Baca juga: Banjir Skala Besar Disebabkan Oleh Pemanasan Global, Ini Penjelasannya

Pengikisan cangkang tiram

Misalnya, tiram tidak mampu bertahan ketika terpapar dengan lingkungan asam. Cangkang mereka mulai larut dalam asam karbonat. Larva tiram tidak dapat bertahan hidup dalam beberapa hari setelah kelahirannya.

Selain itu, penurunan pH air laut mempengaruhi tingkat reproduksi tiram yang berdampak signifikan pada keseluruhan populasi.

Pemutihan terumbu karang

Dikutip dari buku "Simple Climate Change" yang diterbitkan pada tahun 2021, terumbu karang mengalami pemutihan akibat pemanasan global.

Organisme ini mengeluarkan alga warna-warni yang tinggal di dalamnya ketika mengalami stres akibat suhu laut yang tinggi.

Pemutihan terumbu karang dapat menyebabkan kematian terumbu karang dan kerugian ekosistem yang bergantung padanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com