Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/01/2024, 11:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Mars adalah planet keempat dari matahari dan memiliki penampakan merah berkarat yang membuatnya dijuluki sebagai Planet Merah.

Planet Merah adalah gurun yang dingin di tata surya. Planet ini memiliki atmosfer yang sangat tipis.

Badai debu yang fenomenal dapat tumbuh begitu besar sehingga menelan seluruh planet, suhu bisa menjadi sangat dingin sehingga karbon dioksida di atmosfer langsung mengembun menjadi salju atau embun beku, dan gempa bumi di Mars sering kali mengguncang planet ini.

Oleh sebab itu, tidak mengherankan jika planet kecil ini terus membuat penasaran para ilmuwan dan merupakan salah satu benda di tata surya yang paling banyak dieksplorasi.

Baca juga: Planet Mars Menghilang Selama 2 Minggu, Ini Alasannya

Permukaan Planet Mars

Planet Merah sebenarnya memiliki banyak warna. Di permukaan, dapat terlihat warna-warna seperti emas dan cokelat.

Penyebab Mars tampak kemerahan adalah karena oksidasi atau karat besi di bebatuan, regolit (tanah Mars), dan debu Mars. Debu ini terangkat ke atmosfer dan dari kejauhan membuat sebagian besar planet tampak berwarna merah.

Menariknya, meskipun diameter Mars sekitar setengah diameter Bumi, luas permukaannya hampir sama dengan daratan kering Bumi.

Gunung berapi, kawah tumbukan, pergerakan kerak bumi, dan kondisi atmosfer seperti badai debu telah mengubah lanskap Mars selama bertahun-tahun, menciptakan beberapa fitur topografi tata surya yang paling menarik.

Sistem ngarai besar, yang disebut Valles Marineris, cukup panjang untuk membentang lebih dari 4.800 km. Ngarai Mars ini memiliki lebar 320 km dan kedalaman 7 km. Ini sekitar 10 kali ukuran Grand Canyon di Bumi.

Baca juga: Zat Pemercepat Produksi Oksigen dari Air di Mars Telah Ditemukan

Mars juga merupakan rumah bagi gunung berapi terbesar di tata surya, Olympus Mons. Gunung ini tiga kali lebih tinggi dari Gunung Everest dengan dasar seukuran negara bagian New Mexico.

Mars tampaknya memiliki air di masa lalu, dengan jaringan lembah sungai kuno, delta, dan dasar danau, serta batuan dan mineral di permukaannya yang hanya dapat terbentuk dalam air cair. Beberapa fitur menunjukkan bahwa Mars mengalami banjir besar sekitar 3,5 miliar tahun yang lalu.

Saat ini, masih terdapat air di Mars, namun atmosfer Mars terlalu tipis sehingga air dalam bentuk cair tidak dapat bertahan lama di permukaan.

Air di Mars ditemukan dalam bentuk es tepat di bawah permukaan daerah kutub serta dalam bentuk air asin, yang secara musiman mengalir menuruni lereng bukit dan dinding kawah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com