Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/09/2023, 09:00 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Planet Mars sering disebut sebagai Planet Merah, yang mengacu pada warnanya yang merah tua.

Namun Planet Mars rupanya juga punya julukan lain yaitu Planet Mati.

Dikutip dari Science ABC, Kamis (21/9/2023) lingkungan Mars yang sangat keras dan tidak ramah ternyata yang kemudian membuatnya mendapatkan gelar sebagai “planet mati”.

Meski demikian, tentu membuat orang bertanya-tanya mengapa planet ini dianggap begitu tak bernyawa dan layak huni?

Atmosfer Mars lebih tipis dari Bumi

Ada beberapa alasan mengapa Mars disebut sebagai “planet mati”. Salah satu alasan utamanya adalah kurangnya atmosfer.

Atmosfer Planet Mars hampir 100 kali lebih tipis dari Bumi.

Kurangnya oksigen, nitrogen, dan gas penting lainnya cukup membuat udara menjadi sangat tipis, sehingga memungkinkan sinar kosmik menembus permukaan dengan bebas.

Baca juga: Mengapa Planet Mars Berwarna Merah?

Kita tidak mungkin membayangkan kelangsungan hidup di Planet Mars, jika planet tersebut terus-menerus terkena radiasi matahari dan ruang angkasa yang berbahaya.

Selain itu, tidak adanya efek rumah kaca yang kuat berkontribusi terhadap fluktuasi suhu ekstrem, yang menjadikan planet ini tidak cocok untuk mendukung kehidupan.

Namun, tidak semua harapan hilang karena para ilmuwan dan insinyur sedang bekerja keras untuk mengatasi masalah menjadikan planet ini layak huni.

Salah satu kemungkinan yang diusulkan untuk mengubah lingkungan planet ini menjadi zona layak huni adalah dengan melakukan terraforming, yakni sebuah proses untuk mengubah lingkungan.

Karena terdapat bukti pasti adanya bahan organik di permukaan Mars, dipastikan bahwa Mars pernah mengandung senyawa berbasis karbon, yang dikenal sebagai molekul organik.

Dengan menggunakan gas, molekul, dan bahan organik yang ada di atmosfer, serta kendaraan penjelajah yang ditempatkan di Planet Mars ini, banyak yang mengusulkan penebalan atmosfer planet dan kemungkinan mencairnya es untuk melepaskan air.

Baca juga: Mengapa Planet Bumi Mempunyai Kutub Magnet?

 

Kandungan air di Mars

Kendati demikian masih ada masalah lain untuk membuat Mars menjadi layak huni, yaitu ketersediaan air.

Ahli astrobiologi telah memastikan bahwa Mars pernah memiliki lautan dan sungai yang luas, sama seperti Bumi, namun kini menjadi daratan kering dan tandus.

Sedikit air yang tersisa di planet ini sebagian besar berbentuk es di lapisan es kutub dan di bawah tanah.

NASA baru-baru ini mengkonfirmasi bahwa air cair mengalir di bawah permukaan Mars berdasarkan temuan MRO NASA.

Spektrometer digunakan untuk mengamati permukaan planet. Ini menunjukkan jejak garam di beberapa lokasi, namun garam ini bukanlah garam terhidrasi sebaliknya, itu adalah mineral terhidrasi.

Mineral terhidrasi ini disebut perklorat, dan mineral tersebut terbukti menjaga cairan agar tidak berubah wujudnya bahkan pada suhu dingin. Mereka ditemukan di tanah dan debu Mars, dan sangat larut dalam air.

Baca juga: Mengapa Planet Jupiter Memiliki Puluhan Bulan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com