Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/12/2023, 08:00 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Siapa sangka, meski di luar angkasa manusia pun tetap meninggalkan sampah.

Sampah yang ditinggalkan manusia ini ada di Bulan.

Baca juga: Percobaan Selama 4 Tahun Tunjukkan Tanaman Bisa Tumbuh di Bulan

Sampah yang ada di Bulan mencakup sisa peralatan pengumpul urin, ranting zaitun, dan banyak peralatan robotik dari wahana antariksa.

Tapi sebenarnya berapa banyak sampah yang ditinggalkan oleh manusia di Bulan?

Sampah di Bulan

Mengutip Live Science, Kamis (14/12/2023) sampah di Bulan kemungkinan besar memiliki berat hingga 181.000 kilogram.

Sebagian besar samoah ini ditinggalkan oleh astronot NASA yang mendarat di permukaan Bulan antara tahun 1969 hingga 1972 selama program Apollo.

Sampah lainnya berasal dari misi tanpa awak dari badan-badan penjelajah luar angkasa termasuk Amerika Serikat, Rusia, Jepang, India, dan Eropa.

Banyak dari benda-benda tua tersebut merupakan wahana penjelajah yang dikirim untuk mempelajari Bulan.

Pada tahun 1960-an, beberapa ilmuwan mengira bahwa bulan mungkin memiliki bagian luar seperti pasir hisap karena begitu banyak batuan luar angkasa yang menghantam dan menghancurkannya selama bertahun-tahun.

Wahana robotik yang tetap berada di Bulan menunjukkan bahwa gagasan ini salah dan peralatan buatan manusia bisa mendarat di permukaan Bulan.

Bulan juga merupakan rumah bagi pengorbit yang memetakan medan sebelum jatuh ke permukaan Bulan. Tentu saja itu menambah tumpukan sampah.

Baca juga: Ada Apa di Dalam Bulan?

Lebih lanjut menurut William Barry, kepala sejarawan NASA masih ada perlatan lain yang menjadi sampah di Bulan.

Itu adalah Satelit Pengamatan dan Peinderaan Kawah Bulan (LCROSS) yang dikirim ke Bulan untuk mempelajari hidrogen di sana dan memastikan keberadaan air.

Misinya berhasil dan LCROSS masih berada di permukaan Bulan.

Membawa pulang sampah

Tidak banyak pemikiran untuk membawa kembali benda-benda yang ditinggalkan para astronot.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com