Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Berapa Banyak Sampah Antariksa di Orbit Bumi?

Kompas.com - 16/09/2023, 15:30 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Sampah antariksa adalah puing-puing atau pecahan satelit dan pesawat ruang angkasa yang menyumbat orbit Bumi.

Sampah antariksa bisa berukuran sangat kecil hingga sebesar kendaraan peluncuran roket. Namun, berapa pun ukurannya, sampah antariksa dapat menimbulkan ancaman besar bagi astronot dan pesawat ruang angkasa yang bekerja di orbit Bumi.

Saat ini, jumlah sampah luar angkasa di orbit semakin meningkat, seiring dengan banyaknya misi luar angkasa dari Bumi.

Pada Maret 2023, sekelompok peneliti internasional menyuarakan kekhawatiran atas meningkatnya masalah sampah luar angkasa. Mereka pun menyerukan perjanjian yang mengikat secara hukum untuk membantu melindungi orbit Bumi sebelum menjadi tercemar oleh sampah.

Baca juga: Bagaimana ISS Bisa Terhindar dari Bahaya Sampah Luar Angkasa?

Ada berapa banyak sampah antariksa?

Melansir Live Science, United States Space Surveillance Network saat ini melacak lebih dari 23.000 sampah antariksa yang berukuran lebih besar dari bola softball. Sampah ini termasuk sekitar 3.000 satelit mati yang dibiarkan di orbit.

Namun, sebagian besar sampah antariksa terlalu kecil untuk dilacak. Para peneliti memperkirakan, ada lebih dari 100 triliun sampah antariksa yang tidak terlacak di orbit Bumi.

Menurut European Space Agency (ESA), sebagian besar puing-puing yang tidak terlacak ini kemungkinan besar berukuran kurang dari 1 cm.

Bahaya sampah antariksa

Menurut National History Museum (NHM), sampah antariksa yang menumpuk menyebabkan bahaya terbesar bagi satelit lain di orbit Bumi.

Satelit-satelit tersebut harus menghindari semua sampah luar angkasa yang berserakan untuk memastikan mereka tidak tertabrak hingga berpotensi rusak atau hancur.

Baca juga: Bukan Meteor, Kilatan Cahaya di Langit Yogya Ternyata Sampah Antariksa

Secara total, di semua satelit, ratusan manuver penghindaran tabrakan dilakukan setiap tahun, termasuk oleh Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

Dilansir dari NASA, sampah antarika dapat bergerak dengan kecepatan hingga 28.163 km per jam. Dengan kecepatan ini, sampah berupa noda cat kecil pun dapat merusak pesawat luar angkasa.

Ini terbukti ketika sejumlah jendela pesawat ulang-alik diganti karena kerusakan akibat material yang setelah dianalisis merupakan noda cat.

Pada tahun 1996, sebuah satelit Perancis dihantam dan dirusak oleh puing-puing roket Perancis yang meledak satu dekade sebelumnya.

Baca juga: Bagaimana Cara Membersihkan Sampah Luar Angkasa?

Pada 10 Februari 2009, pesawat ruang angkasa Rusia yang sudah tidak berfungsi bertabrakan dengan dan menghancurkan pesawat ruang angkasa komersial Iridium milik AS yang masih berfungsi.

Tabrakan tersebut menambah lebih dari 2.300 keping puing besar yang dapat dilacak dan lebih banyak lagi puing kecil ke sampah antariksa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com