Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/12/2023, 06:33 WIB
Usi Sulastri,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.comSemut seringkali dianggap sebagai serangga yang hidup berkelompok dan bekerja sama dalam mencari makanan.

Namun, kehidupan semut tidak hanya terbatas pada aktivitas koloni tetapi juga mencakup insting alami mereka untuk merawat diri sendiri.

Baca juga: Bagaimana Cara Semut Membangun Sarangnya?

Menariknya semut memiliki cara unik dalam mengobati diri ketika terinfeksi oleh penyakit atau parasit.

Bagaimana strategi yang mereka gunakan untuk mengobatinya dari infeksi?

Semut menggunakan kutu daun sebagai obat

Dikutip dari phys.org, Selasa (28/11/2023), hasil penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Biology Letters mencatat temuan mengenai semut sutra yang menggunakan kutu daun sebagai obat untuk melawan infeksi jamur.

Para peneliti mengumpulkan semut sutra dan menguji efektivitas pendekatan mereka dalam melawan infeksi jamur.

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kutu daun dijadikan sebagai sumber pengobatan untuk beberapa spesies semut karena adanya hidrogen peroksida yang terakumulasi dalam tubuh mereka.

Meskipun hidrogen peroksida bersifat berbahaya bagi semut, peneliti mengungkap bahwa zat tersebut sebenarnya dapat membantu semut bertahan melawan patogen, dikutip dari New Scientist, Selasa (28/11/2023).

"Beberapa kutu daun juga mengandung hidrogen peroksida," kata Jason Rissanen dari Universitas Graz di Austria.

“Jadi hal ini mengarahkan kami untuk mencari tahu apakah kutu daun juga bisa menjadi sumber obat untuk semut,” sambungnya.

Baca juga: Seberapa Besar Kekuatan Semut?

Semut sensitif terhadap senyawa dan konsentrasinya

Dalam eksperimen di laboratorium, 30 semut dibawa dan setengah dari mereka diberi infeksi jamur berbahaya.

Kedua kelompok semut kemudian diberi pilihan makanan yaitu campuran standar madu dan agar-agar atau campuran yang sama dengan penambahan kutu daun yang dihancurkan.

Hasilnya menunjukkan bahwa semut yang tidak terinfeksi hanya memilih campuran standar, sedangkan semut yang terinfeksi membagi pilihan makanan mereka antara campuran standar dan yang dicampur dengan kutu daun.

Peneliti juga menemukan bahwa setelah infeksi jamur hilang semut yang terinfeksi kembali mengonsumsi makanan standar.

Para peneliti mencatat bahwa semut tidak hanya melakukan pengobatan sendiri tetapi mereka melakukannya dengan cara yang terbukti paling bermanfaat.

Jika semut hanya mengonsumsi campuran kutu daun kemungkinan besar mereka akan mati karena keracunan hidrogen peroksida.

“Kami tahu bahwa semut sangat sensitif dalam mendeteksi senyawa dan konsentrasinya dalam makanan,” ujar Rissanen.

"Semut tampaknya mengetahui berapa banyak hidrogen peroksida yang harus dimakan untuk membunuh jamur tanpa overdosis," sambungnya.

Baca juga: Studi Ungkap Semut Bisa Memprediksi Antrean dan Menghindarinya

Mereka juga menyimpulkan bahwa mengonsumsi beberapa campuran standar tanpa kutu daun memungkinkan semut yang sakit untuk memperoleh nutrisi yang dibutuhkan guna mendukung sistem kekebalan tubuh mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com