Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Air Sadah Bisa Sebabkan Noda dan Endapan di Pipa?

Kompas.com - 10/12/2023, 11:00 WIB
Sarah Adhira Rahmah,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Banyak pipa pada saluran sanitasi rumah ataupun drainase lainnya dapat dijumpai dalam kondisi bernoda yang sulit hilang.

Tidak jarang pula bercak ini nampak pada pipa-pipa tempat mengalirnya air bersih. Beberapa pipa bahkan dapat ditemukan dengan adanya endapan, meskipun air yang mengalir bukan air kotor atau buangan.

Baca juga: Nanopartikel Logam Bisa Menghilangkan Cemaran Pewarna dalam Air

Salah satu penyebabnya adalah jenis air yang mengalir merupakan air sadah. Apa itu air sadah dan mengapa air jenis ini bisa menyebabkan adanya noda dan endapan pada pipa?

Kandungan kalsium dan magnesium dalam air sadah

Dilansir dari Healthline, Selasa (30/7/2019), air sadah atau dalam bahasa inggris disebut sebagai hard water adalah air yang mengandung jumlah mineral kalsium dan magnesium lebih banyak.

Sekilas, air sadah sulit dibedakan dengan air biasa.

Namun air sadah dapat diketahui jika penggunaannya meninggalkan bekas seperti adanya lapisan di kulit ketika digunakan mencuci tangan. Selain itu, air sadah umumnya akan meninggalkan bercak pada permukaan benda-benda yang dilaluinya seperti pipa.

Air sadah juga bisa memperkecil diameter aliran air dalam pipa karena membentuk endapan di dinding pipa.

Ada McVean dalam laman McGill University, Kanada, dilansir Jumat (11/1/2019), menjelaskan bahwa mineral kalsium dan magnesium dalam air sadah biasanya berupa karbonat (CaCO3 atau MgCO3), klorida (CaCl2 ataau MgCl2), dan sulfat (CaSO4 atau MgSO4).

Mineral-mineral ini dapat bereaksi jika terkena sabun atau deterjen sehingga mengendap. Mineral yang mengendap ini yang menjadi bercak dan menebal di dinding pipa.

Selain itu, mineral-mineral dalam air sadah dapat membuat logam berkarat.

Baca juga: Benarkah Minum Air Setelah Bangun Tidur Bermanfaat untuk Kesehatan?

Adapun kesadahan air diukur berdasarkan konsentrasi mineral kalsium atau magnesium dalam jumlah miligram per liter air. Ketika 1 liter air mengandung mineral kalsium atau magnesium lebih dari 60 ppm (part per million), air tersebut dikategorikan sebagai air sadah.

Apakah air sadah aman diminum?

McVean juga menjelaskan, banyak studi mengatakan bahwa air sadah aman diminum. Bahkan, air sadah disebut memiliki potensi dampak baik terhadap konsumen yang menderita penyakit kardiovaskular.

Selain itu, kandungan kalsium dalam air sadah diketahui bisa mencegah kanker lambung, usus besar, dan pankreas, sedangkan magnesium dapat mencegah kanker esofagus dan ovarium.

Dikutip dari International Journal of Preventive Medicine pada tahun 2013, Pallav Sengupta melaporkan bahwa kombinasi kalsium dan magnesium dalam air sadah mampu meredakan konstipasi atau sembelit jika diminum dalam kadar yang tepat.

Kendati demikian, McVean menjelaskan bahwa air sadah tidak pula disarankan untuk diminum. Hal ini disebabkan air sadah biasanya mempunyai warna yang lebih pekat atau berkabut daripada air biasa.

Warna yang unik pada air sadah dihasilkan oleh akumulasi kalsium dan magnesium. Tidak hanya itu, rasa air sadah juga bisa berubah ketika konsentrasi kalsium dalam 1 liter air melebihi 100 ppm.

Baca juga: Seperti Apa Sungai dengan Air Paling Hitam di Dunia? 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com