Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zat Pemercepat Produksi Oksigen dari Air di Mars Telah Ditemukan

Kompas.com - 15/11/2023, 15:34 WIB
Sarah Adhira Rahmah,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sampai saat ini, di planet Mars belum ditemukan adanya kehidupan.

Salah satu penyebabnya adalah atmosfer planet Mars lebih tipis daripada di Bumi, sementara manusia membutuhkan oksigen dan komposisi udara seperti di Bumi.

Baca juga: Mengapa Mars Disebut Planet Mati?

Namun, para ilmuwan menduga planet Mars berpotensi untuk mendukung kehidupan karena adanya kandungan air lapisan bebatuan, seperti yang disebutkan NASA dalam laman resminya, Rabu (4/1/2023).

Di sisi lain, kecanggihan teknologi masa kini semakin mendukung kemungkinan manusia untuk hidup di Mars. Salah satunya adalah penemuan zat yang bisa mempercepat produksi oksigen dari air di Mars.

Oksigen dari pemecahan air

Belum lama ini, sebuah robot berbasis kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) di Cina membuat zat yang bisa mempercepat pembuatan oksigen dari air di Mars secara optimal.

Dilansir dari Nature, Senin (13/11/2023), para ilmuwan bereksperimen dengan robot kimiawan berbasis AI untuk memproduksi zat yang bisa mempercepat pembentukan oksigen dari air. Molekul air yang dipecah bisa menghasilkan gas oksigen dan hidrogen.

“Kami mengembangkan sistem robotik berbasis AI yang punya otak kimia,” tutur Jun Jiang, co-senior author riset tersebut.

5 material berbeda dari meteorit Martian

Selain itu, Space.com, Selasa (14/11/2023) menyebutkan bahwa dalam riset tersebut, ada 5 material berbeda dari meteorit Martian, meteorit yang berasal dari Mars ataupun dari Bumi namun berkarakteristik serupa dengan permukaan Mars.

Baca juga: Perseverance NASA Berhasil Membuat Oksigen di Mars

AI akan mengendalikan lengan robot untuk mengambil contoh bijih meteorit, lalu bijih meteorit yang terkumpul dipindai dengan laser.

Dari pemindaian tersebut, AI menghitung terdapat lebih dari 3,7 juta molekul yang bisa dihasilkan dari unsur logam berbeda pada bijih meteorit. Unsur logam penyusun terdiri atas besi, nikel, magnesium, alumunium, mangan, dan kalsium.

Mengutip Nature dalam laman yang sama, material riset ini diambil dari meteorit Martian karena tantangan penyediaan oksigen terjadi di Mars.

“Jika Anda berpikir tentang tantangan untuk pergi ke Mars, kamu harus bekerja dengan material lokal (material yang tersedia di Mars). Jadi saya bisa melihat logika di balik (riset) ini,” kata Kimiawan dari University of Liverpool Inggris, Andy Cooper.

Katalis optimal pada suhu di Mars

Dilansir dari Space.com dalam laman yang sama, selama 6 pekan tanpa intervensi manusia, AI menyeleksi dan menguji 243 molekul berbeda. Hasilnya, diperoleh molekul katalis paling optimal yang bisa memecah air pada suhu 37 derajat celsius, tipikal suhu planet Mars.

Katalis adalah zat yang bisa mempercepat reaksi kimia terjadi, termasuk reaksi pemecahan molekul air menjadi oksigen.

Para peneliti memperkirakan penemuan katalis yang optimal ini membutuhkan waktu sekitar 2000 tahun jika dilakukan manual oleh manusia. Namun, Jiang menyebutkan bahwa kendali ilmuwan manusia tetap dibutuhkan pada pengoperasian robot AI ini.

“Robot AI ini cerdas hanya jika kita mengajarkannya untuk melakukan sesuatu,” ujarnya.

Baca juga: Berapa Banyak Orang yang Diperlukan untuk Membuat Koloni di Mars?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com