Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4.500 Tahun Lalu, 2 Operasi Kepala Berhasil Selamatkan Nyawa

Kompas.com - 15/11/2023, 12:34 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ribuan tahun yang lalu, seorang perempuan menjalani dua operasi di kepalanya.

Perempuan itu juga selamat dari operasi yang berbahaya dan berisiko tersebut.

Baca juga: Kanibalisme Jadi Ritual Kebudayaan di Eropa 15.000 Tahun Lalu

Temuan ini disimpulkan setelah para ilmuwan di Spanyol menganalisis sisa-sisa kerangka perempuan yang digali di situs pemakaman Zaman Tembaga yang dikenal sebagai Camino del Molino, yang terletak di Caravaca de la Cruz di tenggara Spanyol.

Operasi kepala ribuan tahun lalu

Mengutip Live Science, Senin (13/11/2023) perempuan itu diperkirakan berusia antara 35 hingga 45 tahun ketika meninggal.

Ia merupakan salah satu dari 1.348 jenazah yang ditemukan di lokasi pemakaman yang digunakan dari tahun 2566 hingga 2239 SM.

Namun tidak seperti kerangka lainnya, tengkorak perempuan ini menunjukkan bukti serangkaian trepanasi.

Trepanasi adalah prosedur pembedahan yang melibatkan pengeboran atau pengikisan lubang melalui tengkorak untuk mengekspos dura meter, lapisan jaringan terluar yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang sebagai bentuk pengobatan medis.

Pemeriksaan lebih lanjut menunjukkan adanya dua lubang yang tumpang tindih antara pelipis dan bagian atas telinganya.

Satu bukaan berukuran 53 kali 31 milimeter sedangkan bukaan kedua lebih kecil, berukuran 32 kali 12mm.

Para peneliti berpendapat bahwa bukaan tersebut bukan disebabkan oleh cedera, berdasarkan beberapa faktor.

Baca juga: Sifilis Rusak Wajah Wanita pada 500 Tahun Lalu, Ini Penampakannya

Misalnya, tidak ada retakan yang menjalar dari lesi, dan setiap lubang mempunyai tepi yang jelas. Mereka menyimpulkan bahwa lubang tersebut adalah sisa dari dua operasi terpisah.

"Kami mengidentfikasi dua lubang berbeda yang dihasilkan dari dua intervensi berbeda," kata Sonia Diaz-Navarro, peneliti dari Universitas Valladolid di Spanyol.

Penggunaan zat psikoaktif

Berdasarkan lubang-lubang tersebut serta orientasi dinding lubang yang miring, peneliti menentukan bahwa trepanasi dilakukan dengan menggunakan teknik pengikisan.

"Ini melibatkan gesekan instrumen batu dengan permukaan kasar pada kubah tengkorak, lalu secara bertahap mengikisnya di sepanjang tepinya untuk membuat lubang," kata Diaz-navarro.

Sementara itu melansir Science Times, untuk melakukan operasi itu, peneliti menyebut individu yang bersangkutan kemungkinan besar harus dilumpuhkan oleh anggota masyarakat lainnya atau sebelumnya menggunakan zat psikoaktif yang akan mengurangi rasa sakit atau membuat mereka tidak sadarkan diri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com