Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Lemak Alpukat Bisa Menurunkan Kolesterol Jahat?

Kompas.com - 13/11/2023, 09:46 WIB
Sarah Adhira Rahmah,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.comAlpukat, buah yang sering dikonsumsi baik lewat jus atau langsung, ternyata tidak hanya memikat lidah tapi juga bermanfaat bagi kesehatan.

Meskipun alpukat kaya akan lemak, lemak alpukat justru bisa menurunkan kolesterol jahat dalam tubuh manusia. Mengapa demikian?

Baca juga: Mengapa Alpukat Sangat Baik untuk Kesehatan?

Jumlah dan jenis lemak dalam alpukat

Dilansir dari Healthline, Kamis (26/10/2023), sebuah studi menunjukkan dalam 201 gram alpukat terkandung lemak sebanyak 30 gram. Jumlah ini membuat lemak menjadi nutrien terbesar dalam alpukat.

Lemak alpukat tersusun oleh asam lemak tak jenuh tunggal (monounsaturated fatty acids) yang didominasi oleh jenis asam oleat. Asam lemak ini diketahui dapat mencegah penyakit jantung, diabetes, dan kanker.

Senyawa pencegah penyerapan kolesterol

Beberapa studi terkait menunjukkan ketika seseorang mengonsumsi lemak jenis ini, kolesterol LDL atau kolesterol jahat dalam tubuh menurun, seperti dikutip dari kajian nutrisi pada laman resmi Sekolah Kesehatan Masyarakat, Harvard T.H. Chan.

Di samping itu, lemak alpukat sendiri tidak mengandung kolesterol, seperti lemak dalam tumbuhan lainnya. Kandungan sterol nabati dalam alpukat adalah fitosterol.

Fitosterol memiliki struktur mirip kolesterol sehingga bisa mencegah penyerapan kolesterol dari makanan lain saat masuk dalam sistem pencernaan. Tubuh akan cenderung menyerap fitosterol daripada kolesterol.

Menurut American Heart Association, melalui mekanisme pencegahan ini, fitosterol bisa mengurangi total kolesterol dan kadar kolesterol jahat.

Baca juga: Apakah Makan Alpukat Bisa Menurunkan Berat Badan?

Kalori alpukat tinggi, tapi tetap lebih baik

Mengutip British Heart Foundation, Jumat (1/4/2022), sama dengan kandungan lemaknya, kalori dalam alpukat terhitung tinggi.

Sementara itu, selain kaya akan lemak, alpukat juga mengandung berbagai vitamin, mineral, dan serat yang dibutuhkan tubuh. Dengan demikian, alpukat tetap menjadi opsi yang lebih baik daripada sumber pangan tinggi lemak lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com