Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seperti Apa Sungai dengan Air Paling Hitam di Dunia?

Kompas.com - 21/10/2023, 21:00 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Sumber PHYSORG


KOMPAS.com - Sungai Ruki yang merupakan anak sungai Kongo disebut peneliti sebagai sungai berair paling hitam di dunia.

Air sungai tersebut sangat hitam, sampai-sampai tidak bisa melihat bayangan wajah sendiri dari pantulan air sungai.

Dibandingkan dengan sungai-sungai tropis besar lainnya menunjukkan, Sungai Ruki merupakan sungai dengan air paling hitam di dunia, jauh lebih gelap daripada Sungai Rio Negro yang terkenal di Amazon.

"Kami terpesona dengan warna sungainya," kata Travis Drake, peneliti ETH Zurich.

Baca juga: Bagaimana Cara Ahli Mengukur Sungai Terpanjang di Dunia?

Penyebab sungai berwarna hitam

Dikutip dari Phys, Kamis (19/10/2023) penyebab air sungai ini berwarna hitam adalah karena mengandung sejumlah besar bahan organik terlarut dan hampir tidak ada sedimen akibat kemiringan sungai yang rendah.

Zat kaya karbon di Sungai Ruki ini sebagian besar terbawa melalui hujan, yang jatuh ke vegetasi hutan yang mati dan melepaskan senyawa organik dari bahan tanaman yang membusuk. Terlebih lagi, sungai membanjiri hutan di musim hujan.

Diperlukan waktu berminggu-minggu agar air yang biasanya setinggi pinggang itu perlahan-lahan surut, dan pada saat itu, air tersebut akan melarutkan zat-zat organik.

Bukan saja air berwarna hitam yang membuatnya istimewa. Sungai dengan lebar satu Kilometer dan bermuara di Kongo ini memiliki keunikan secara keseluruhan.

Daerah aliran sungainya, masih ditutupi oleh hutan hujan dataran rendah primer yang belum tersentuh.

Di sepanjang Sungai Ruki, terdapat rawa gambut besar yang mengandung sejumlah besar tumbuhan mati yang belum terurai, sehingga menjadikan rawa tersebut sebagai penyerap karbon yang signifikan.

Baca juga: Ikan di 3 Sungai Besar di Pulau Jawa Terkontaminasi Mikroplastik, Studi Jelaskan

Peneliti pun memutuskan untuk menelitinya karena jejak karbon tersebut pada gilirannya dapat menyampaikan informasi tentang asal-usul sebuah area.

Apalagi sungai Ruki juga belum pernah diteliti secara ilmiah meski ketinggian air musiman sungai telah didokumentasikan sejak tahun 1930.

Akan tetapi hingga kini belum ada data mengenai komposisi kimia dari sungai ini.

 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com