Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Tidak Ada Cumi-cumi Raksasa di Penangkaran?

Kompas.com - 11/10/2023, 11:01 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Cumi-cumi raksasa (Architeuthis dux) merupakan hewan laut yang epik. Seperti namanya, mereka bisa memiliki ukuran tubuh sebesar bus dengan mata sebesar piring makan.

Tidak hanya itu saja, cumi-cumi raksasa juga punya paruh yang aneh, keras seperti burung di tengah tubuh mereka yang lembut dan licin.

Sayangnya, hanya segelintir orang saja yang mampu melihat mereka. Tidak seperti orca atau paus pembunuh yang bisa ditemukan di penangkaran, cumi-cumi raksasa tidak dapat ditemukan di tempat ini.

Lalu, mengapa demikian?

Cumi-cumi raksasa di penangkaran

Dilansir dari IFL Science, Senin (9/10/2023) kebun binatang dan akuarium dapat memainkan peran penting dalam melindungi populasi yang rentan di alami liar.

Baca juga: Bangkai Cumi-cumi Raksasa Terdampar di Pantai Selandia Baru, Seperti Apa?

Namun ada banyak spesies yang tidak dapat berkembang biak di lingkungan penangkaran, salah satunya adalah cumi-cumi raksasa (Architeuthis dux).

Itu lah mengapa cumi-cumi raksasa tidak pernah terlihat di akuarium.

Faktor lain yang menyebabkan hewan laut dalam ini tidak bisa hidup di penangkaran adalah karena ukurannya yang besar.

Smitsonian Ocean mencatat, cumi-cumi raksasa yang pernah diketahui ilmuwan memiliki panjang 13 meter dan berat hampir satu ton.

Dampak buruk yang ditimbulkan dari kandang kecil terhadap hewan liar, tidak terhitung jumlahnya.

Oleh karena itu, terkadang mengakibatkan zoochosis, di mana hewan di penangkaran melakukan perilaku berulang. Di antaranya seperti berjalan mondar-mandir, merawat diri secara berlebihan, atau berulang kali berenang.

Selain etika, akan sangat sulit untuk menciptakan kembali lingkungan alami cumi-cumi raksasa di akuarium.

Baca juga: Mengenal Cumi-cumi Raksasa Inspirasi Legenda Kraken

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com