Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengapa Tidak Ada Cumi-cumi Raksasa di Penangkaran?

KOMPAS.com - Cumi-cumi raksasa (Architeuthis dux) merupakan hewan laut yang epik. Seperti namanya, mereka bisa memiliki ukuran tubuh sebesar bus dengan mata sebesar piring makan.

Tidak hanya itu saja, cumi-cumi raksasa juga punya paruh yang aneh, keras seperti burung di tengah tubuh mereka yang lembut dan licin.

Sayangnya, hanya segelintir orang saja yang mampu melihat mereka. Tidak seperti orca atau paus pembunuh yang bisa ditemukan di penangkaran, cumi-cumi raksasa tidak dapat ditemukan di tempat ini.

Lalu, mengapa demikian?

Cumi-cumi raksasa di penangkaran

Dilansir dari IFL Science, Senin (9/10/2023) kebun binatang dan akuarium dapat memainkan peran penting dalam melindungi populasi yang rentan di alami liar.

Namun ada banyak spesies yang tidak dapat berkembang biak di lingkungan penangkaran, salah satunya adalah cumi-cumi raksasa (Architeuthis dux).

Itu lah mengapa cumi-cumi raksasa tidak pernah terlihat di akuarium.

Faktor lain yang menyebabkan hewan laut dalam ini tidak bisa hidup di penangkaran adalah karena ukurannya yang besar.

Smitsonian Ocean mencatat, cumi-cumi raksasa yang pernah diketahui ilmuwan memiliki panjang 13 meter dan berat hampir satu ton.

Dampak buruk yang ditimbulkan dari kandang kecil terhadap hewan liar, tidak terhitung jumlahnya.

Oleh karena itu, terkadang mengakibatkan zoochosis, di mana hewan di penangkaran melakukan perilaku berulang. Di antaranya seperti berjalan mondar-mandir, merawat diri secara berlebihan, atau berulang kali berenang.

Selain etika, akan sangat sulit untuk menciptakan kembali lingkungan alami cumi-cumi raksasa di akuarium.

Tangki akuarium terbesar di dunia memiliki lebar 125 Meter dan kedalaman 11 Meter, namun cumi-cumi raksasa biasanya hidup di kedalaman sekitar 1.000 Meter.

Oleh sebab itu, habitat buatan di akuarium akan sangat jauh dengan kehidupan aslinya.

Kendala cumi-cumi raksasa di penangkaran

Hewan yang berada di penangkaran juga memerlukan program nutrisi dan pengayaan yang ditentukan dengan cermat supaya mereka bisa berkembang di kebun binatang dan akuarium.

Langkah pertama untuk menyediakan nutrisi dan pengayaan adalah dengan mengetahui apa itu nutrisi dan pengayaan.

Menurut MarineBio Conservation Society, cumi-cumi raksasa berburu dengan cara menyambar sesuatu menggunakan tentakelnya dan menempel pada pengisap bergerigi yang memotong daging.

Hal itu sangat sulit untuk diciptakan kembali di lingkungan penangkaran.

Di sisi lain ada kendala lain, yakni di mana cumi-cumi raksasa dapat ditemukan. Sebab, cumi-cumi raksasa ini kebanyakan ditemukan dalam kondisi mati.

Oleh karenanya, mencari dan menangkapnya untuk dipajang bukanlah hal yang mudah. Bahkan setelah mendapatkannya, hewan laut dalam tersebut tidak akan dapat berumur panjang.

Singkatnya, menempatkan cumi-cumi raksasa di penangkaran bukanlah ide yang bagus.

https://www.kompas.com/sains/read/2023/10/11/110100423/mengapa-tidak-ada-cumi-cumi-raksasa-di-penangkaran-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke