Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/10/2023, 12:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Manusia terbiasa menghitung waktu dengan mengukur pergerakan Bumi terhadap matahari.

Perjalanan Bumi mengelilingi matahari memang penting bagi kehidupan kita, namun jangan lupakan perjalanan epik yang membawa matahari dan seluruh tata surya mengelilingi pusat Bima Sakti.

Tata surya mengelilingi Bima Sakti

Perjalanan tata surya mengelilingi galaksi, sebenarnya, menyerupai orbit Bumi mengelilingi matahari.

Namun, menurut Keith Hawkins, asisten profesor astronomi di Universitas Texas, Austin, alih-alih mengorbit bintang, matahari justru mengelilingi lubang hitam supermasif yang terletak di pusat Bima Sakti.

Lubang hitam tersebut memberikan gravitasi yang sangat besar pada benda-benda di dekat pusat galaksi, namun gravitasi yang diberikan secara kolektif oleh materi di Bima Sakti sendirilah yang menjaga matahari tetap pada orbitnya.

Baca juga: Seperti Apa Galaksi Baru JWST-ER1 yang Ditemukan Teleskop James Webb?

Mengorbit galaksi Bima Sakti sekali saja membutuhkan waktu sekitar 220 juta hingga 230 juta tahun Bumi terhadap matahari.

Dengan kata lain, jika waktu dihitung dengan “jam” galaksi ini, Bumi akan berumur sekitar 16 tahun (dalam tahun galaksi atau kosmik), matahari akan terbentuk sekitar 20 tahun yang lalu, dan alam semesta akan berumur sekitar 60 tahun.

Hawkins menjelaskan, matahari bergerak dengan kecepatan sekitar 230 km per detik sehingga ia terus berputar mengelilingi pusat galaksi dalam bentuk lingkaran, alih-alih ditarik ke arah lubang hitam.

Tahun galaksi

Dibandingkan dengan tahun Bumi, tahun galaksi mewakili waktu dalam skala besar, namun ini bukan pengukuran yang konsisten di seluruh galaksi.

Dengan demikian, apa yang penduduk Bumi sebut sebagai tahun galaksi adalah khusus untuk posisi Bumi dalam galaksi Bima Sakti.

Baca juga: Berapa Lama Perjalanan dari Bumi ke Galaksi Terdekat?

Hawkins menambahkan, kita bisa mengatakan bahwa satu tahun galaksi adalah 220 hingga 230 juta tahun. Namun, Bintang-bintang lain di Bima Sakti memiliki tahun galaksi yang berbeda.

Bima Sakti berukuran sekitar 100.000 tahun cahaya dan Bumi berjarak sekitar 28.000 tahun cahaya dari pusatnya. Jika membayangkan galaksi sebagai sebuah kota, maka Bumi berada di pinggiran kota.

Untuk bintang-bintang yang mengorbit dekat dengan lubang hitam atau pusat “kota”, satu tahun galaksi relatif singkat.

Di “pinggiran kota,” tempat tata surya kita berada, Hawkins mengatakan, tahun-tahun galaksi sedikit lebih lama.

Aturan serupa mengontrol variabilitas panjang satu tahun antar planet. Misalnya, Merkurius melakukan orbit penuh mengelilingi matahari dalam waktu sekitar 88 hari Bumi. Uranus mengorbit matahari setiap 84 tahun, menurut standar Bumi.

Baca juga: Di Mana Lokasi Galaksi Andromeda?

Mengenai cara astronom mengetahui rentang satu tahun galaksi, Hawkins mengatakan bahwa sebenarnya ilmu pengetahuan yang cukup mendasar sudah menjadi jelas pada masa awal astronomi modern.

Menurut Hawkins, perhitungan ini sebagian besar tentang menyaksikan bintang-bintang bergerak mengelilingi galaksi.

Para astronom dapat menyaksikan bintang-bintang bergerak mengelilingi galaksi dan menyimpulkan dari kecepatan serta arah bintang-bintang lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com