Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/10/2023, 11:02 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ada berbagai jenis ikan dengan beragam ukuran yang hidup di perairan Bumi.

Namun bagaimana dengan ikan air tawar terbesar di dunia?

Menurut U.S Geological Survey, ikan air tawar terbesar di planet ini adalah ikan sturgeon beluga (Huso huso) yang hidup di antara Eropa dan Asia di Laut Hitam, Azov, dan Kaspia.

Baca juga: Apakah Ikan Bisa Tenggelam?

Ikan air tawar terbesar

Dikutip dari Live Science, Senin (2/10/2023) ikan sturgeon Beluga disebut sebagai ikan air tawar terbesar di dunia.

Ikan ini dapat tumbuh mencapai panjang maksimal lebih dari 8 Meter dengan beratnya mencapai 2,2 Ton.

Saat mereka dewasa, ikan sturgeon Beluga ini berada di puncak rantai makanan yang dapat memakan ikan lain, burung air, dan bahkan anjing laut.

Ikan sturgeon telah ada selama lebih dari 250 juta tahun, bahkan hidup berdampingan dengan dinosaurus. Beluga adalah yang terbesar dari 27 spesies sturgeon dan paddlefish yang hidup saat ini.

Ikan ini pun diketahui dapat hidup lebih dari 100 tahun.

"Jika Anda berumur panjang, Anda punya banyak waktu untuk makan," papar Phaedra Doukakis, dari National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA).

Baca juga: Apakah Ikan Arapaima Bisa Dimakan?

Terlepas dari umurnya yang panjang, sulit untuk mengatakan secara pasti mengapa ikan sturgeon beluga bisa tumbuh begitu besar.

Ikan sturgeon berukuran lebih besar, mungkin memiliki keberhasilan reproduksi yang lebih besar.

Kemungkinan juga karena ikan sturgeon betina dapat menghasilkan lebih banyak telur dibandingkan ikan betina yang lebih kecil.

Baca juga: Apakah Ikan Pari Punya Gigi?

 

Ukurannya yang besar juga dapat membantu mereka menangkap mangsa dan bertahan dari predator.

Namun, ikan sturgeon beluga saat ini mungkin tidak lagi dapat tumbuh mencapai panjang hingga 7 Meter.

“Saya rasa tidak ada lagi ikan sturgeon beluga sebesar itu,” kata Leonardo Congiu, seorang profesor ekologi di Universitas Padova di Italia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com