Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Pertanian, Ini Penghasil Terbesar Metana dari Sumber Alami

Kompas.com - 27/09/2023, 09:30 WIB
Usi Sulastri,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.comMetana adalah gas rumah kaca yang sangat penting, memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pemanasan global.

Secara molekuler, metana jauh lebih efisien dalam menjebak panas jika dibandingkan dengan karbon dioksida, yang merupakan pendorong utama perubahan iklim.

Berbagai aktivitas manusia, seperti pertanian, produksi dan penggunaan minyak dan gas alam, serta pembuangan limbah, secara bersama-sama menyumbangkan sebagian besar metana ke atmosfer.

Baca juga: Metana, Si Gas Rumah Kaca yang Ternyata Bisa Jadi Energi Terbarukan

Lahan basah penghasil emisi metana

NASA mencatat, sekitar sepertiga dari seluruh emisi metana berasal dari lahan basah.

Jenis ekosistem seperti rawa-rawa, mangrove, dan sawah, memiliki peran sentral dalam siklus karbon global, selain memberikan habitat bagi berbagai spesies.

Di samping itu, lahan basah juga merupakan penyedia utama gas metana (CH4) dalam atmosfer.

NASA menyoroti pentingnya pemahaman terhadap emisi metana yang berasal dari lahan basah dan sumber alam lainnya bagi para ilmuwan dan pembuat kebijakan yang berusaha untuk mengatasi perubahan iklim dengan mengurangi emisi yang disebabkan oleh aktivitas manusia.

Bagaimana lahan basah menjadi penyumbang metana?

Dilansir dari Science Daily, Selasa (26/9/2023), para peneliti dari beberapa universitas telah mempelajari dampak lahan basah terhadap metana gas rumah kaca.

"Metana memiliki dampak yang jauh lebih besar daripada karbon dioksida pada pemanasan global – dampak 25 kali lebih besar," ujar Karla Jarecke penulis utama studi ini.

Baca juga: Metana Dapat Jadi Tanda Kehidupan di Luar Bumi yang Bisa Dideteksi, Studi Jelaskan

 

Baik lahan basah alami maupun buatan menghasilkan emisi metana. Karena sifatnya yang selalu lembab, mikroba tanah dan tanaman terpaksa melakukan metabolisme dalam kondisi anaerobik, yang berkontribusi pada produksi metana.

Mikroba di tanah lahan basah bertanggung jawab atas produksi metana.

Gas ini kemudian mencapai atmosfer melalui difusi, perjalanan melalui jaringan tanaman, dan pelepasan gelembung gas yang bersifat episodik.

Stabilitas hidrologi di tanah lahan basah dan efisiensi transportasi melalui tanaman memengaruhi seberapa banyak dan seberapa sering metana dilepaskan dari tanah tersebut.

Faktor yang memengaruhi emisi metana

Penelitian ini berfokus pada dua tanaman lahan basah umum dan peran potensial mereka dalam menghasilkan emisi metana.

Baca juga: Peneliti Temukan Metana di Mars, Mungkinkah Pertanda Kehidupan?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com