KOMPAS.com - Minyak jelantah adalah limbah rumah tangga yang biasanya berbau tengik dan berwarna kuning gelap, cokelat atau hitam.
Jika minyak jelantah dibiarkan lama di rumah, tentu hal ini bisa mengganggu suasana rumah.
Akan tetapi, minyak sisa menggoreng ini juga tidak boleh dibuang ke sembarang tempat, termasuk ke saluran air karena dapat menyumbat saluran dan mencemari tanah.
Baca juga: Bagaimana Cara Bangsa Romawi Kuno Membangun Saluran Air?
Minyak jelantah sejatinya masih berpotensi untuk digunakan dalam bentuk lain. Bagaimana caranya?
Sedikitnya ada tiga barang gunaan yang bisa dibuat dari minyak jelantah, yakni sabun, lilin, dan bahan bakar biodiesel.
Dikutip dari Janice Smith dalam Organic Chemistry Third Edition (2011), sabun pada dasarnya adalah zat berupa garam dari asam lemak.
Garam asam lemak ini dihasilkan dari reaksi antara minyak dan larutan basa seperti larutan soda api atau natrium hidroksida (NaOH).
Janetti Francischi, seorang farmasis di Brasil memaparkan cara membuat sabun dari minyak jelantah, dilansir dari Nature, Kamis (30/6/2022).
Untuk mendaur ulang minyak jelantah menjadi sabun, pertama-tama minyak harus dibersihkan dari kotoran yang mengendap dengan cara menyaringnya menggunakan kain penyaring yang bersih.
Baca juga: Bagaimana Cara Ahli Mengukur Sungai Terpanjang di Dunia?
Lalu, minyak jelantah dicampurkan dengan larutan soda api dan diaduk sekitar 40 menit hingga tercampur sempurna.
Cairan sabun sudah berhasil dibuat. Namun, Janetti menyebutkan, sedikit deterjen dapat ditambahkan ke dalam cairan sabun guna memberi aroma dan meningkatkan kemampuan sabun untuk berbusa.
Luh Putu Wrisiati dalam jurnal Advances in Food Science, Sustainable Agriculture and Agroindustrial Engineering (2021), lilin dapat dibuat dari daur ulang minyak jelantah melalui proses pembersihan, pencampuran, dan pendinginan.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.