Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/09/2023, 16:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Matahari terus menerus memancarkan radiasi. Radiasi ultraviolet (UV) merupakan salah satu bagian dari spektrum radiasi elektromagnetik yang mencapai Bumi dari matahari.

Mengutip Medical News Today, radiasi UV memiliki efek menguntungkan dan merugikan. Ketika kulit terkena sinar matahari, hal itu merangsang produksi vitamin D, yang diperlukan untuk kesehatan tulang dan otot.

Namun, radiasi sinar UV juga dapat menyebabkan kulit terbakar dan menyebabkan penuaan dini. Dalam jangka panjang, radiasi UV merupakan salah satu penyebab utama kanker kulit.

Jenis-jenis sinar UV

Melansir World Health Organization (WHO), ada tiga jenis sinar UV yang diklasifikasikan menurut panjang gelombangnya.

Baca juga: Apa Itu Sunscreen yang Bisa Melindungi Kulit dari Sinar UV?

Ketiga jenis sinar UV ini berbeda dalam aktivitas biologis dan sejauh mana mereka dapat menembus kulit. Semakin pendek panjang gelombangnya, semakin berbahaya radiasi UVnya. Namun, radiasi UV dengan panjang gelombang lebih pendek kurang mampu menembus kulit.

Wilayah UV mencakup rentang panjang gelombang 100-400 nm dan dibagi menjadi tiga klasifikasi, yakni:

  • UVA (315-400nm)
  • UVB (280-315nm)
  • UVC (100-280nm)

UVC dengan panjang gelombang paling pendek adalah jenis radiasi UV yang paling merusak. Namun, UVC tersaring seluruhnya oleh atmosfer dan tidak mencapai permukaan Bumi.

UVB dengan panjang gelombang sedang sangat aktif secara biologis tetapi tidak dapat menembus lapisan luar kulit.

Baca juga: Apakah yang Dimaksud Indeks Sinar UV Matahari?

Jenis sinar UV ini bertanggung jawab atas tertundanya penyamakan dan pembakaran; selain efek jangka pendeknya, UVB dapat mempercepat penuaan kulit dan secara signifikan mendorong perkembangan kanker kulit. Sebagian besar UVB matahari disaring oleh atmosfer.

Sementara itu, UVA dengan panjang gelombang yang relatif panjang menyumbang sekitar 95 persen radiasi UV yang mencapai permukaan Bumi.

UVA dapat menembus lapisan kulit yang lebih dalam dan bertanggung jawab atas efek penyamakan langsung. Selain itu, UVA juga berkontribusi terhadap penuaan dan kerutan kulit.

Selama ini, UVA dianggap tidak dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang. Namun, penelitian menunjukkan dengan kuat bahwa UVA juga dapat meningkatkan perkembangan kanker kulit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com