Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/09/2023, 09:30 WIB
Usi Sulastri,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Pelangi adalah salah satu fenomena alam yang indah yang biasanya muncul setelah hujan.

Terkadang bentuk pelangi yang terlihat seperti lengkungan panjang yang sempurna, tetapi terkadang hanya terlihat sebagai garis pendek yang melengkung kecil di langit.

Bagaimana sebenarnya bentuk pelangi itu?

Bentuk sebenarnya pelangi

Dalam sebuah studi yang dikutip oleh Live Science, edisi Januari 2023, dijelaskan bahwa bentuk pelangi sebenarnya bukanlah lengkungan setengah lingkaran seperti yang sering dibayangkan selama ini.

Bentuk sebenarnya dari pelangi adalah lingkaran penuh. Meskipun pelangi terlihat seperti busur saat diamati dari permukaan bumi.

Baca juga: Apa Itu Pelangi, Fenomena yang Muncul Jelang Pemakaman Ratu Elizabeth II?

Michael Kavulich, ilmuwan riset di National Center for Atmospheric Research di Boulder, Colorado, yang juga merupakan ahli pelangi, menjelaskan, bentuk pelangi dapat berbeda tergantung pada posisi pengamat dan banyaknya permukaan yang menghalangi pandangan.

"Kita melihat hanya setengah dari lingkaran pelangi karena sebagian cahaya yang membentuk pelangi terhalang oleh permukaan bumi," ungkap Michael Kavulich.

Seperti dilansir dari Science ABC, pelangi sebenarnya tidak berbentuk setengah lingkaran atau busur seperti yang sering dilihat.

Sebenarnya, pelangi adalah sebuah lingkaran. Penampilan pelangi sangat bergantung pada posisi pengamat.

Ketika berpindah tempat, penampilan pelangi pun berubah, sehingga setiap orang dapat memiliki pandangan yang berbeda terhadap bentuk pelangi.

Baca juga: Rahasia Alam Semesta: Ternyata Pelangi Terbaik di Bumi Ada di Hawaii

 

Oleh karena itu, agar bisa mengamati pelangi berbentuk lingkaran, seseorang harus berada pada ketinggian yang cukup tinggi. Seperti berada di gedung tinggi atau melihatnya saat berada di dalam pesawat.

Proses terbentuknya pelangi

Dikutip dari Science ABC edisi 8 Mei 2022, terdapat dua komponen utama yang diperlukan untuk terbentuknya pelangi, yaitu tetesan air dan sinar matahari.

Ketika sinar matahari mengenai tetesan air, ada dua hal yang terjadi, yakni cahaya dapat melewati tetesan atau cahaya tersebut dapat dipantulkan.

Dipantulkan dari permukaan tetesan air, dan kemudian dipantulkan lagi saat keluar, sehingga menghasilkan penyebaran cahaya putih menjadi tujuh warna yang terlihat dan membentuk pelangi.

Cahaya ini terdiri dari beragam panjang gelombang yang berbeda, dan setiap panjang gelombang dipantulkan pada sudut yang berlainan.

Warna merah memiliki gelombang paling panjang, sekitar 650 nanometer, dan sering terlihat di luar bagian lengkungan pelangi. Sementara itu, warna ungu memiliki gelombang paling pendek, sekitar 400 nanometer, dan sering terlihat di bagian dalam lengkungan pelangi.

Baca juga: Fenomena Awan Pelangi di Tokyo, Apa Itu? Ini Penjelasan Ahli  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com