Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Awan Pelangi di Tokyo, Apa Itu? Ini Penjelasan Ahli

Kompas.com - 04/07/2020, 13:00 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com- Sebuah media daring Odditycentral menunjukkan adanya viral penampakan layar fenomena langit yang tidak biasa yaitu awan pelangi di langit Tokyo.

Tidak seperti penampakan pelangi yang umumnya cenderung membentuk sebuah garis lengkung tanpa ujung yang diketahui.

Awan pelangi di langit Tokyo ini justru tidak melengkung dan seolah menyatu dengan bentuk abstrak dari awan-awan putih di sekitarnya.

Pemberitaan itu dimuat pada 30 Juni 2020, tetapi penampakan awan pelangi tersebut ternyata ditangkap layar pada 26 Juni 2020.

Baca juga: Pertama Kalinya, Astronom Deteksi Cahaya dari Fenomena Tabrakan Lubang Hitam

Lantas fenomena apakah ini?

Menanggapi fenomena unik ini, Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Miming Saepudin, angkat bicara.

Miming menjelaskan bahwa fenomena awan berwarna-warni di langit Tokyo yang seperti pelangi tersebut dikenal dengan Cloud iridescence atau irisation.

Ilustrasi fenomena awan pelangi Cloud iridescence di Fort Pierce, Florida.WIKIMEDIA COMMONS/IzabellaNikole Ilustrasi fenomena awan pelangi Cloud iridescence di Fort Pierce, Florida.

Baca juga: Rahasia Alam Semesta: Fenomena Pelangi di Hari Lebaran, Mengapa Bentuknya Melengkung?

Untuk diketahui, warnanya yang tampak seperti pelangi itu, tepatnya menyerupai warna-warni seperti yang terlihat dalam gelembung sabun atau minyak pada permukaan air.

Fenomena irisation ini juga disebutkan merupakan fenomena optik biasa di awan dan tidak ada kaitannya dengan kejadian bencana atau hal-hal mistis lainnya.

"Ini (Cloud iridescence atau irisation) merupakan fenomena optik di awan yang biasa," kata Miming kepada Kompas.com, Jumat (3/7/2020).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com