KOMPAS.com - Kelahiran anak menjadi momen yang sangat membahagiakan bagi banyak orangtua. Namun, tidak sedikit ibu baru yang menjalani bulan-bulan awal setelah melahirkan dengan kesedihan, kecemasan, ketakutan, dan kemarahan.
Sekitar 80 persen ibu mengalami baby blues setelah melahirkan. Kondisi ini mengacu pada periode singkat pascapersalinan yang dipenuhi dengan perasaan sedih, cemas, stres, dan perubahan suasana hati yang tidak menentu.
Baby blues umumnya menyerang dalam beberapa hari setelah melahirkan. Namun, para ibu yang melalui persalinan yang sulit mungkin mengalaminya lebih cepat.
Pengalaman baby blues setiap orang berbeda-beda. Namun, dilansir dari Healthline, secara umum, gejala baby blues meliputi:
Baca juga: Apa Itu Baby Blues, Perasaan Sedih yang Muncul Setelah Melahirkan?
Selain berkonsultasi dengan dokter, mengutip Stanford Medicine Children's Health, berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi baby blues:
Baca juga: Baby Blues Vs Postpartum Depression, Bagaimana Cara Membedakannya?
Mengatasi baby blues dapat dimulai dengan mengenali gejalanya, kemudian menyadari bahwa Anda tidak sendirian.
Baca juga: Seri Baru Jadi Ortu: Apa Ayah Bisa Mengalami Baby Blues?
Jika cara-cara di atas tidak dapat membantu, segera konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan untuk mendapatkan saran-saran lebih lanjut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.