Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/08/2023, 15:30 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Pria sering kali dipandang sebagai individu yang tangguh dan mampu menahan rasa sakit dan penderitaan.

Karena ekspektasi masyarakat tersebut, pria cenderung mengisolasi dan menyimpan perasaan dan pikiran untuk diri mereka sendiri.

Canh Tran, MSW, LICSW, pekerja sosial klinis berlisensi dan terapis trauma yang berbasis di Seattle menambahkan pula laki-laki diajarkan untuk mandiri dan tidak meminta bantuan.

Berbagai pandangan tersebut terkadang kemudian membuat pria lebih memilih untuk tidak berbagi dengan orang lain, dan bahkan sampai-sampai tidak memiliki teman dekat.

Resesi persahabatan ini salah satunya terjadi di Amerika. Tiga dekade lalu, hanya 3 persen pria yang melaporkan tidak memiliki teman dekat.

Baca juga: Mengapa Pria Yunani Kuno Memakai Rok?

Namun pada tahun 2021, dikutip dari Verywellhealth, sebanyak 15 persen pria mengatakan mereka tidak memiliki teman dekat sama sekali.

Teman dekat pria dan kesehatan

Dari sisi kesehatan, orang yang kekurangan dukungan sosial mungkin memiliki sistem kekebalan yang lemah, membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit, menurut Harold Hong, MD, psikiater bersertifikat dan direktur medis New Waters Recovery di North Carolina.

Kesepian kronis, kata Hong, juga dapat menyebabkan peningkatan kadar kortisol--hormon stres yang dapat mengganggu fungsi kekebalan tubuh.

Sebuah studi pada tahun 2015 menemukan, kesepian dapat meningkatkan ekspresi gen yang terlibat dalam peradangan sekaligus mengurangi ekspresi gen yang terlibat dalam tanggapan antivirus.

Namun persahabatan berkualitas tinggi dapat melindungi pria dari depresi dan kecemasan, serta berkontribusi terhadap kesejahteraan secara keseluruhan, menurut tinjauan sistematis yang diterbitkan dalam Frontiers in Psychology. 

Baca juga: Mengapa Anak Mudah Terpapar Polusi Udara?

 

Memiliki persahabatan yang kuat dan bermakna dapat membantu orang merasa menjadi bagian dari sebuah komunitas, hal yang penting untuk kesehatan emosional.

“Pria, khususnya, sering kali mengandalkan persahabatan mereka untuk memberikan dukungan dan dorongan selama masa-masa sulit dalam hidup,” kata Hong.

Menemukan teman dekat

Beberapa orang mungkin akan kesulitan untuk memulai sebuah pertemanan.

Dalam hal ini Hong menyarankan untuk memahami bahwa menginginkan teman adalah hal yang wajar.

Baca juga: Mengapa Perlu Tidur di Jam yang Sama Setiap Malam?

Misalnya saja mencoba untuk terhubung dengan orang lain melalui minat yang sama, seperti bergabung dengan klub, menghadiri acara, atau kelas.

“Mulailah dari yang kecil dan lakukan satu per satu. Jangan mencoba bergabung dengan banyak grup sekaligus. Temukan teman yang baik dan mulailah memupuk persahabatan yang sehat dan terbuka dengan orang tersebut,” papar Tran.

Dan bagian terpenting dalam membangun persahabatan adalah memeliharanya. Bisa dilakukan misalnya dengan menghubungi teman secara lebih teratur dan tetap berhubungan dengan mengirimkan pesan.

Selain itu, dalam mengembangkan hubungan baru, mendengarkan secara aktif diperlukan agar pertemanan dapat berkembang.

"Pria harus berusaha untuk terbuka tentang emosi mereka dan secara aktif mendengarkan orang lain ketika mereka berbicara,” tambah Hong.

Baca juga: Mengapa Merasa Mengantuk Setelah Makan Berat?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com