Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/08/2023, 09:30 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Saat sedang menikmati film atau membaca buku sejarah, pernahkan mengamati jika para pria di Yunani kuno memakai rok, yang umumnya dipakai para prajurit Sparta.

Lantas, mengapa pria atau para prajurit sparta Yunani kuno mengenakan rok?

Dikutip dari Ancient Orgins, Kamis (24/8/2023) di Yunani kuno, khususnya pada periode kuno dan klasik (sekitar 800-323 SM), rok merupakan elemen penting dari pakaian tradisional baik untuk pria maupun wanita.

Pakaian pria antara lain chiton, pakaian sederhana seperti rok selutut yang terbuat dari kain persegi panjang yang diikat dengan peniti atau kancing. Lalu himation, selendang besar yang dikenakan di atas chiton.

Gaya ini tidak hanya praktis untuk iklim Mediterania yang hangat, tetapi juga menunjukkan kekuatan dan kekuasaan.

Baca juga: Mengapa Bangsawan China Kuno Dimakamkan dengan Baju dari Giok?

Prajurit Sparta Yunani kuno yang dikenal karena kehebatan militernya juga bangga memakai periskelis, rok pendek berikat yang terbuat dari wol.

Selain itu, ada alasan juga mengapa para Spartan menggunakannya. Pilihan pakaian rok itu karena perpaduan antara kepraktisan dan simbolisme.

Periskelis memberikan kemudahan pergerakan di medan perang, memberikan prajurit Spartan keuntungan dalam pertempuran.

Selain itu, pilihan untuk mengenakan rok memperkuat dedikasi mereka terhadap gaya hidup militer dan penolakan terhadap kemewahan, sejalan dengan etos pejuang.

Jangan lupakan 'toga' yang ikonik. Meski orang Yunani tidak benar-benar memakai toga, namun asal muasalnya dapat ditelusuri dari himation, selendang yang dikenakan di bahu kiri.

Pakaian ini merupakan penanda perbedaan, dan di negara-negara kota Yunani, khususnya Athena cara seseorang mengenakan himation dapat menunjukkan sosial dan politik yang kuat.

Baca juga: Mengapa Orang Mesir Kuno Terobsesi dengan Kucing?

Rok dan akar budaya Yunani kuno

Preferensi terhadap rok juga memiliki akar budaya yang dalam. Di Yunani kuno, tubuh manusia dihargai, dan pakaian sering kali dirancang untuk menonjolkan bentuk alami tubuh.

Rok memberikan kebebasan bergerak, menonjolkan kekuatan fisik pria yang terlibat dalam aktivitas atletik atau pertarungan.

Namun seiring waktu, mode berkembang. Rok Yunani digantikan oleh celana panjang yang sebagian besar karena pengaruh budaya lain dan kepraktisan menunggang kuda.

Fesyen, seperti semua konstruksi manusia, bersifat sementara dan berakar kuat pada struktur sosio-kultural pada masanya.

Jadi, berkaca pada masa Yunani, pakaian tidak memiliki gender yang melekat. Ini semua tentang nilai dan signifikansi yang orang berikan padanya.

Baca juga: Mengapa Orang Romawi Menikmati Permainan Gladiator?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com