KOMPAS.com - Cerebral palsy adalah gangguan motorik yang mempengaruhi 1 hingga 4 anak dari 1.000 anak di seluruh dunia.
Kelainan motorik cerebral palsy ini mengacu pada serangkaian gangguan yang memengaruhi gerakan dan koordinasi otot.
Dikutip dari Healthline, Selasa (22/8/2023), dalam banyak kasus, cerebral palsy juga dapat memengaruhi penglihatan, pendengaran hingga sensasi.
Kata 'cerebral' memiliki arti yang berkaitan dengan otak, sedangkan kata 'palsy' artinya kelemahan atau gangguan pada gerakan tubuh.
Secara umum, cerebral palsy merupakan penyebab paling umum dari gangguan motorik pada masa kanak-kanak, dan menurut CDC, kondisi ini memengaruhi 1 dari 4 anak dari 1.000 anak di seluruh dunia.
Seperti dilansir dari CDC, orang-orang dengan cerebral palsy cenderung memiliki masalah pada gerakan dan postur tubuh.
Kebanyakan juga memiliki kondisi terkait seperti kecacatan intelektual, seperti kejang, masalah dengan penglihatan atau bicara. Mereka juga memiliki gangguan perubahan pada tulang belakang seperti skoliosis atau masalah sendi seperti kontratur.
Baca juga: Mengenal Penyakit Kelainan Genetik yang Menginspirasi Tokoh Drakula
Cerebral palsy paling utama dikategorikan berdasarkan jenis gangguan gerakan yang dialami.
Ini tergantung pada area otak mana yang terpengaruh, satu atau lebih gangguan gerakan, di antaranya sebagai berikut.
Kendati demikian, ada empat jenis utama cerebral palsy. Selain ketiga jenis tersebut, kategori terakhir adalah cerebral palsy campuran (Mixed Cerebral Palsy).
Ini adalah jenis cerebral palsy paling umum yang memengaruhi sekitar 80 persen penderita.
Penderitanya mengalami peningkatan kekakuan otot, yang artinya otot-otot mereka kaku dan akibatnya, gerakan mereka bisa tampak canggung.
Adapun orang dengan Cerebral Palsy Spastik ini digambarkan dengan bagian tubuh mana yang terkena. Seperti Diplegia spastik/diparesis yang mana kekakuan otot terjadi pada kaki, dengan lengan yang tidak terpengaruh.
Baca juga: Mengenal Hemofilia Penyakit Kelainan Darah karena Faktor Keturunan