Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Sleeping Beauty Syndrome Bikin Tidur Lama, Ini Gejalanya

Kompas.com - 08/04/2021, 19:30 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com- Sleeping beauty syndrome atau sindrom putri tidur adalah kelainan langka yang dialami beberapa orang. Umumnya, sindrom ini membuat seseorang akan tidur dalam waktu yang sangat lama dan tidak biasa seperti kebanyakan orang.

Disebut Kleine-Levin syndrom atau sleeping beauty syndrom adalah kelainan neurologis langka yang melibatkan tahapan tidur yang berlebihan dan perubahan perilaku.

Dilansir dari News Medical Life Science, Kamis (8/4/2021), selama episode tidur, seseorang akan sering tidur dengan durasi yang cukup lama hingga 20 jam per hari.

Akibatnya, dia tidak dapat melakukan aktivitas dan memengaruhi segala aspek kehidupannya sehari-hari.

Baca juga: Sleeping Beauty dari Siberia, Tidur 2.000 Tahun Bersama Cerminnya

 

Episode ini biasanya akan berlangsung selama beberapa minggu, kemudian individu tersebut dapat kemabli ke kesehatan yang hampir sempurna sampai dimulai masa tidur lama berikutnya.

Sleeping beauty syndrome ini biasanya muncul pada masa remaja, sehingga tak heran banyak remaja yang mengalami kelainan langka ini, yang membuatnya tidur dalam waktu lama.

Kendati demikian, gejala sindrom putri tidur ini dapat dimulai pada usia kanak-kanak, bahkan tidak menutup kemungkinan dapat terjadi pada orang dewasa.

Baca juga: Menalar Fenomena Tidur 13 Hari Echa, Apa Benar Sindrom Putri Tidur?

 

Kondisi ini telah memengaruhi lebih banyak pria daripada wanita, dengan sekitar 70 persen pasien Kleine-Levin adalah laki-laki.

Namun, pada perempuan dengan sindrom putri tidur ini, cenderung memiliki perjalanan penyakit yang lebih lama daripada pria.

Gejala sleeping beauty syndrome

Orang dengan sindrom putri tidur ini biasanya mengalami episode periodik dari kebiasaan dan perilaku tidur yang berubah.

 Di antara episode-episode ini, pasien tidak melihat adanya gejala apapun, dan tampak dalam kondisi kesehatan yang sempurna.

Selama episode Sleeping Beauty Syndrome, pasien akan sangat mengantuk dan tidur sepanjang malam, bahkan bisa tidur hampir sepanjang hari, yang disebut dengan hipersomnolensi.

Baca juga: Tidur Panjang di Akhir Pekan, Berbahayakah?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com