KOMPAS.com- Hujan di dunia lain di alam semesta ini menjadi tampak eksotis. Salah satunya, fenomena hujan di Titan, bulan terbesar Saturnus.
Titan adalah bulan terbesar dari planet bercincin di Tata Surya ini.
Para ahli menemukan tetesan hujan di Titan ini, misalnya seperti hidrokarbon cair yang jatuh dari langit, lalu mengalir ke saluran sungai, dan mengisi danau dan lautan.
Akan tetapi, hujan yang turun di bulan Titan, seperti dikutip dari Space, Kamis (8/4/2021), berupa tetesan metana Titania.
Dalam sebuah studi baru menunjukkan, tetesan metana di Titan bulan Saturnus tersebut sebenarnya secara luas mirip dengan tetesan hujan yang memercik di Bumi.
Baca juga: Rahasia Alam Semesta: Bukan Air, Hujan di Jupiter dan Saturnus Berupa Berlian
Sedangkan bentuk hujan yang lain di planet Venus, misalnya berupa gumpalan asam sulfat dan helium cair yang membentuk hujan di planet Jupiter.
"Ada kisaran ukuran stabil yang cukup kecil yang terdapat dalam tetesan hujan dengan komposisi berbeda ini. Semuanya pada dasarnya terbatas pada ukuran maksimum yang sama," kata penulis utama Kaitlyn Loftus, mahasiswa pascasarjana di Department of Earth and Planetary Sciences di Harvard University.
Loftus dan rekan penulisnya Robin Wordsworth, profesor ilmu lingkungan dan teknik di Harvard, memodelkan bagaimana hujan turun melalui atmosfer planet dan bulan dengan berbagai ukuran, suhu dan komposisi.
Dalam studi ini, para peneliti menemukan bahwa ukuran tetesan hujan maksimum tidak banyak berbeda dari kebanyakan planet di Tata Surya ini, baik di Bumi, maupun di Venus, Jupiter maupun di bulan Saturnus, Titan.
Baca juga: Titan, Bulan Mirip Bumi ini Gagal Buktikan Mungkin Ada Kehidupan