Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Kecoak Tidak Terbang meski Punya Sayap?

Kompas.com - 24/07/2023, 15:30 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Alam dan evolusi telah menganugerahi kecoak kemampuan bertahan hidup yang luar biasa sehingga serangga ini bisa hidup di berbagai lingkungan.

Uniknya lagi, meski tidak semua, kecoak juga memiliki sayap. Namun, kita sering melihat kecoak meluncur dengan sayapnya dan tidak terbang seperti serangga bersayap lainnya. Mengapa demikian?

Sayap kecoak yang berbeda-beda

Para peneliti belum tahu secara pasti mengapa ada kecoak yang memiliki sayap dan ada yang tidak.

Kecoak yang memiliki sayap memiliki dua pasang sayap, satu berfungsi sebagai perisai, sedangkan yang kedua, dalam beberapa kasus, digunakan untuk terbang.

Baca juga: Fosil Kecoak dalam Batu Ambar Ini Ditemukan Bersama Spermanya

Selain itu, tidak semua kecoak memiliki sayap yang sama. Misalnya, spesies Amerika Tengah dan Selatan, yang disebut Megaloblatta blaberoides, memiliki lebar sayap terbesar, yakni hampir 19 cm, sedangkan kecoak Attaphila memiliki panjang sayap 3,5 mm.

Kemampuan terbang kecoak

Beberapa spesies kecoak adalah penerbang yang kuat. Namun, kebanyakan kecoak cenderung menggunakan sayapnya hanya untuk meluncur.

Tidak jelas penyebabnya, tetapi kebanyakan kecoak memang tidak terbang. Sepertinya, keunggulan evolusioner yang mendorong mereka mengembangkan sayap dan terbang sudah tidak ada lagi.

Mengenai kemampuan kecoak untuk terbang, melansir ZME Science, Jessica Ware, ahli biologi evolusi dan ahli entomologi, mengatakan bahwa kecoak berada dalam kelompok yang disebut Pterygota atau serangga bersayap, dan mereka terbang untuk menyebar ke daerah baru dan untuk menghindari pemangsa.

Baca juga: 4 Perbedaan Jangkrik dan Kecoak, dari Suara hingga Sayapnya

Kelompok Pterygota pertama kali muncul pada periode yang disebut era akhir Karbon, sekitar 200 juta tahun sebelum masa T. Rex.

Menurut salah satu hipotesis, kecoak (atau lebih tepatnya roachoids) berevolusi lebih awal dari itu, yakni selama periode Devonian, bahkan sebelum dinosaurus paling awal muncul.

Jadi kecoak merupakan makhluk purba yang telah melalui banyak hal dalam sejarah evolusinya; telah beradaptasi dan berubah selama bertahun-tahun. Meski demikian, kecoak termasuk serangga primitif yang hanya memiliki sedikit adaptasi khusus.

Baca juga: Bisa Membawa Penyakit, Ini 5 Cara Membasmi Kecoak di Rumah

Selain pengaruh evolusi, ada elemen lain yang berperan dalam kemampuan terbang kecoak, yakni suhu. Ware menjelaskan, beberapa spesies, seperti kecoak Amerika pada umumnya, terbang hanya saat suhu lebih tinggi.

Seperti semua serangga, kecoak berdarah dingin sehingga mereka butuh panas eksternal untuk berfungsi, dan tingkat aktivitasnya meningkat seiring dengan suhu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com