Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/07/2023, 12:30 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Meteor, meteoroid, dan meteorit merupakan istilah-istilah yang sebenarnya mengacu pada objek yang sama. Perbedaan penamaan ini bergantung pada letak objek tersebut.

Berikut adalah penjelasan tentang meteorit dan perbedaannya dengan meteor serta meteoroid.

Pengertian meteorit

Menurut National Geographic, meteorit adalah batuan luar angkasa yang jatuh ke permukaan Bumi.

Partikel seukuran debu, yang disebut mikrometeorit, merupakan 99 persen dari sekitar 50 ton puing antariksa yang jatuh ke permukaan Bumi setiap hari.

Baca juga: Apa Itu Fenomena Hujan Meteor?

Namun, beberapa meteorit berukuran setara dengaj bongkahan batu besar. Meteorit terbesar yang ditemukan di Bumi adalah meteorit Hoba yang ditemukan di Namibia pada tahun 1920.

Meteorit Hoba memiliki berat sekitar 54.000 kilogram. Meteorit Hoba sangat besar dan sangat berat sehingga tidak pernah dipindahkan dari tempat penemuannya.

Sebagian besar meteorit sangat mirip dengan bebatuan yang ditemukan di Bumi, namun meteorit biasanya memiliki bagian luar yang gelap dan terbakar.

Eksterior tersebut terbentuk saat gesekan dari atmosfer melelehkan meteorit yang menabrak Bumi. Dikenal sebagai ablasi termal, proses ini juga dapat memberikan meteorit permukaan yang kasar atau halus.

Baca juga: Bagaimana Fenomena Hujan Meteor Terjadi?

Meteorit tidak hanya menabrak Bumi

Tidak hanya Bumi, meteorit menabrak atmosfer semua planet dan bulan di tata surya. Beberapa planet dan bulan tidak memiliki atmosfer yang cukup untuk memecah meteor sehingga menghasilkan meteorit yang besar.

Meteorit yang lebih besar ini menciptakan kawah tubrukan yang dalam dan bulat yang dapat ditemukan di Bulan, Merkurius, dan Mars.

Pada tahun 2005, meteorit pertama yang ditemukan di planet lain ditemukan oleh Opportunity, salah satu pesawat antariksa penjelajah Mars milik NASA.

Kemudian, pada tahun 2014, pesawat luar angkasa Curiosity menemukan meteorit selebar 2 meter, menjadikannya meteorit terbesar yang pernah ditemukan di Mars.

Baca juga: Mesosfer, Lapisan yang Melindungi Bumi dari Meteor yang Jatuh

Perbedaan meteor, meteoroid, dan meteorit

Dilansir dari NASA, meteoroid adalah objek yang biasa disebut "batu ruang angkasa" yang ukurannya berkisar dari butiran debu hingga asteroid kecil. Istilah ini hanya berlaku ketika objek batuan tersebut berada di luar angkasa.

Sebagian besar meteoroid adalah potongan objek lain yang lebih besar yang telah rusak atau hancur. Beberapa berasal dari komet, yang lain dari asteroid, dan beberapa bahkan berasal dari Bulan atau planet lain.

Beberapa meteoroid adalah bebatuan, sementara yang lain logam, atau kombinasi batu dan logam.

Ketika meteoroid memasuki atmosfer Bumi atau atmosfer planet lain, seperti Mars, dengan kecepatan tinggi dan terbakar, mereka disebut meteor.

Baca juga: Bukan Pengabul Doa, Bintang Jatuh Sebenarnya Adalah Meteor

Terkadang meteor bahkan bisa tampak lebih terang daripada Venus sehingga kerap disebut "bola api."

Ketika meteoroid bertahan setelah perjalanannya melalui atmosfer dan menyentuh tanah, ia disebut meteorit.

Jadi, sebelum menjadi meteorit, bebatuan tersebut adalah meteor. Sebelum menjadi meteor, batuan itu disebut meteoroid.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com