KOMPAS.com - Mengonsumsi gula secara berlebihan telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit tertentu, salah satunya adalah diabetes.
Untuk mengurangi konsumsi gula, beberapa orang memilih untuk menggantinya dengan madu. Pasalnya, madu dianggap lebih sehat dan lebih bermanfaat dibandingkan gula.
Dilansir dari Healthline, madu, utamanya, terdiri dari air dan dua gula, yakni fruktosa dan glukosa. Madu juga mengandung sejumlah enzim, asam amino, vitamin B, vitamin C, mineral, dan antioksidan.
Banyak antioksidan yang ditemukan dalam madu diklasifikasikan sebagai flavonoid, yang memiliki sifat anti-inflamasi sehingga dapat memberikan beberapa manfaat kesehatan.
Baca juga: 3 Manfaat Campuran Susu dan Madu untuk Kesehatan
Kandungan fruktosa dalam madu lebih tinggi daripada glukosa. Fruktosa lebih manis daripada glukosa, jadi kita bisa menggunakan madu dalam jumlah yang lebih sedikit dan tetap mendapatkan rasa yang manis.
Jumlah vitamin dan mineral yang ditemukan dalam madu juga dapat menambah manfaat kesehatan. Namun, jumlah ini sangat kecil. Adapun beberapa manfaat madu adalah:
Secara keseluruhan, madu melewati lebih sedikit pemrosesan daripada gula. Bahkan, madu juga bisa dikonsumsi mentah.
Baca juga: 3 Gejala Terlalu Banyak Mengonsumsi Gula
Sementara itu, gula terdiri dari kombinasi glukosa dan fruktosa, yang berikatan bersama untuk membentuk sukrosa. Tidak ada tambahan vitamin atau nutrisi dalam gula.
Karbohidrat padat kalori dalam gula berasal dari bit gula dan tanaman tebu. Ini membutuhkan pemrosesan beberapa langkah sebelum menjadi gula pasir halus yang paling sering kita gunakan.
Sebagai karbohidrat, gula merupakan sumber bahan bakar cepat yang potensial. Otak membutuhkan 130 gram karbohidrat setiap hari untuk berfungsi.
Zat alami ini juga rendah kalori, dengan satu sendok teh gula mengandung sekitar 16 kalori.
Baca juga: Madu dan Kayu Manis Bisa Menurunkan Berat Badan, Benarkah?
Madu mungkin memiliki reputasi yang lebih baik daripada gula, tetapi madu dan gula dapat memiliki efek negatif pada kesehatan jika dikonsumsi secara berlebihan. Jadi, semua gula tambahan paling baik dikonsumsi dalam jumlah sedang.
Bagi orang yang menderita diabetes, penyakit jantung, atau obesitas, bicarakan dengan ahli kesehatan tentang kebutuhan konsumsi gula. Para ahli dapat mengembangkan rencana nutrisi terbaik, termasuk asupan gula, untuk Anda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.