Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/06/2023, 21:30 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Mendapatkan tidur yang cukup adalah salah satu kunci untuk menjaga kesehatan. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengatakan, orang dewasa harus tidur setidaknya 7 hingga 9 jam setiap malam. 

CDC memperkirakan 1 dari 3 orang dewasa tidur kurang dari 7 jam setiap malam. Artinya, sekitar 30% populasi mengalami kurang tidur.

Kebiasaan ini bisa berbahaya bagi kesehatan. Bahkan, dalam beberapa kasus, kurang tidur bisa membahayakan nyawa.

Efek tidak tidur selama 24 jam

Dilansir dari Fatigue Science, setelah 24 jam tanpa tidur, kita akan mengalami gangguan kognitif. Faktanya, hanya dalam 17 jam tanpa tidur, penilaian, ingatan, dan keterampilan koordinasi tangan dengan mata akan mengalami masalah. 

Baca juga: Apakah Ada Hewan yang Tidak Tidur Sama Sekali?

Pada titik ini, kita mungkin menjadi lekas marah. Selain merasa lelah dan pening, kurang tidur membuat kita lebih tegang, lebih emosional, reseptor rasa sakit menjadi sangat sensitif, dan percaya atau tidak, pendengaran juga terganggu.

Tubuh merespons kurang tidur ini dengan memproduksi lebih banyak hormon stres dan menghentikan metabolisme glukosa agar tubuh tetap waspada dan bersemangat. Saat ini, otak mungkin telah memasuki kondisi "tidur lokal".

Selama tidur lokal, bagian otak mati dan tidur dalam gelombang, sementara beberapa daerah dan neuron di otak sedang beristirahat, yang lainnya aktif. 

Tidur lokal membantu pikiran mengisi ulang di antara waktu tubuh memiliki kesempatan untuk beristirahat sepenuhnya.

Ketika tidur lokal tidak cukup, otak mulai mati dalam keadaan tidur mikro atau microsleep.

Baca juga: Kapan Waktu Terbaik untuk Tidur Malam?

Apa itu microsleep?

Microsleep umumnya berlangsung selama 15 hingga 30 detik. Saat ini terjadi, kita tidak sadar dan begitu bangun kembali, kita menyadari otak terasa kosong selama berapa saat.

Microsleep terjadi ketika otak tidak dapat lagi mencegah tidur. Tidur lokal adalah usaha otak untuk memulihkan dirinya sendiri tanpa istirahat yang sebenarnya, tetapi pikiran hanya dapat tetap aktif untuk waktu tertentu. Setelah tidak bisa lagi melanjutkan, ia mengalah dan microsleep pun terjadi.

Jika otak mati dan kita mengalami microsleep, misalnya di belakang kemudi, itu bisa berbahaya, tidak hanya untuk diri sendiri tetapi juga orang lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com