KOMPAS.com - Mengonsumsi gula tambahan, dalam jumlah yang tidak terkontrol, dapat menyumbang kalori tanpa nutrisi sehingga dapat merusak metabolisme dalam jangka panjang.
Konsumsi gula yang berlebihan juga bisa mengarah pada berbagai masalah kesehatan, seperti obesitas hingga diabetes.
Oleh sebab itu, para ahli sangat menyarankan untuk membatasi konsumsi makanan manis yang mengandung gula tambahan.
Dilansir dari Medical News Today, beberapa orang mengalami gejala sebagai berikut setelah mengonsumsi terlalu banyak gula:
Baca juga: Apa Saja Gejala Paru-paru yang Tidak Sehat?
Sebuah studi tahun 2019 menemukan bahwa 1 jam setelah konsumsi gula, peserta penelitian merasa lelah dan kurang waspada.
Sebuah studi prospektif 2017 menemukan bahwa asupan gula yang lebih tinggi meningkatkan tingkat depresi dan gangguan mood pada pria.
Menurut Johns Hopkins Medicine, jenis gula tertentu dapat menyebabkan kembung dan gas pada orang yang memiliki masalah pencernaan, seperti sindrom iritasi usus besar (IBS) atau pertumbuhan berlebih bakteri usus kecil (SIBO).
Dilansir dari Healthline, sebenarnya, tidak ada jawaban sederhana untuk pertanyaan ini.
Beberapa orang bisa mengonsumsi banyak gula tanpa membahayakan, sementara yang lain harus menghindarinya sebanyak mungkin.
Baca juga: Apa Saja Gejala Ginjal yang Tidak Sehat?
Menurut American Heart Association (AHA), jumlah maksimum konsumsi gula dalam sehari adalah:
Sementara itu, pedoman diet AS menyarankan untuk membatasi asupan gula hingga kurang dari 10% dari asupan kalori harian.
Jadi, bagi yang mengonsumsi 2.000 kalori per hari, batas aman konsumsi gula dalam sehari sama dengan 50 gram atau sekitar 12,5 sendok teh.
Meski demikian, penting untuk dicatat bahwa tidak menambahkan gula dalam makanan dan minuman bisa jadi lebih baik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.