Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minum Susu Bisa Menambah Berat Badan, Benarkah?

Kompas.com - 01/12/2022, 16:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Susu merupakan minuman bergizi yang menawarkan sejumlah manfaat untuk kesehatan.

Susu sapi, yang paing populer dikonsumsi, mengandung karbohidrat, lemak, protein, kalsium, vitamin dan mineral lainnya.

Karena profil nutrisinya yang padat, banyak yang meyakini bahwa minum susu dapat menaikkan berat badan. Benarkah demikian?

Susu untuk menambah berat badan 

Dilansir dari Healthline, secara khusus, mungkin susu bermanfaat bagi atlet yang ingin menambah otot atau orang yang kekurangan berat badan.

Pertambahan berat badan dihasilkan dari mengonsumsi lebih banyak kalori daripada yang dibakar.

Baca juga: Apakah Susu Kambing Mengandung Laktosa?

Jika ingin menambah berat badan, penting untuk mendapatkan kalori ekstra dari makanan bergizi daripada makanan berkalori tinggi yang rendah nutrisi, seperti makanan manis dan makanan ringan.

Minum susu, terutama varietas yang tinggi lemak, dapat memberikan kalori ekstra, di samping protein dan nutrisi bermanfaat lainnya.

Namun, perlu diketahui bahwa semua jenis susu sapi, kecuali skim, mengandung lemak jenuh.

Beberapa penelitian menunjukkan, terlalu banyak lemak jenuh dapat berbahaya bagi kesehatan jantung.

Di sisi lain, studi juga menunjukkan bahwa lemak susu sebenarnya dapat mengurangi kadar kolesterol dan risiko penyakit jantung.

Baca juga: Dari Susu Sapi, Almond sampai Kedelai, Mana yang Paling Baik untuk Kesehatan?

Meskipun produk susu tinggi lemak kaya akan kolesterol, mengonsumsi makanan kaya kolesterol tidak menyebabkan peningkatan kolesterol darah yang substansial bagi kebanyakan orang.

Namun, penting untuk dicatat bahwa untuk beberapa individu, yang dikenal sebagai hiper-responder kolesterol, makan makanan kaya kolesterol dapat menyebabkan peningkatan kadar kolesterol yang lebih besar.

Menurut penelitian, peningkatan ini mungkin tidak berdampak negatif terhadap kesehatan jantung, tetapi mereka yang memiliki kecenderungan genetik terhadap kadar kolesterol tinggi mungkin lebih bauk mengonsumsi susu yang mengandung persentase lemak lebih rendah, seperti 1% atau 2%.

Secara keseluruhan, susu bersifat serbaguna dan dapat ditambahkan ke banyak resep atau dinikmati langsung sehingga mudah untuk mengonsumsi lebih banyak kalori tanpa mengubah pola makan secara drastis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com