Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Situs Megalitik Terbesar Ditemukan di Spanyol, Berisi 500 Batu Berdiri

Kompas.com - 21/08/2022, 09:05 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber Guardian

KOMPAS.com - Sebuah kompleks megalitik besar dengan lebih dari 500 batu berdiri telah ditemukan di Spanyol selatan.

Batu-batu itu ditemukan di sebidang tanah di Huelva, sebuah provinsi yang mengapit bagian paling selatan perbatasan Spanyol dengan Portugal.

Para arkeolog pun menyebut, bahwa situs bernama La Torre-La Janera ini bisa menjadi salah satu yang terbesar di Eropa.

Baca juga: Bola Batu Misterius Ditemukan di Makam Kuno, Apa Fungsinya?

Dikutip dari Guardian, Sabtu (20/8/2022) situs sekitar 600 hektar ini sebenarnya akan digunakan untuk perkebunan alpukat.

Namun sebelum area tersebut dimanfaatkan, tim peneliti meminta izin untuk melakukan survei sehubungan dengan kemungkinan keberadaan situs arkeologis. Dan benar saja, survei berhasil mengungkapkan keberadaan batu-batu megalitik itu.

"Ini adalah koleksi batu berdiri terbesar dan paling beragam yang dikelompokkan bersama di semenanjung Iberia," kata Jose Antonio Linares, peneliti dari Huelva University.

"Kemungkinan batu berdiri tertua di situs didirikan pada paruh kedua milenium keenam atau kelima SM. Ini adalah situs megalitik utama di Eropa," ungkapnya Linares.

Di situs ini, peneliti menemukan berbagai jenis megalitik, termasuk batu berdiri, dolmen, gundukan, kotak batu seperti peti yang disebut cists, dan pagar.

"Batu berdiri adalah temuan paling umum dengan 526 di antaranya masih bediri atau tergelatak di tanah," tulis peneliti dalam sebuah artikel yang dipublikasikan di Trabajos de Prehistoria, sebuah jurnal arkeologi prasejarah.

Sementara batu-batu berdiri tersebut tingginya antara satu hingga tiga meter.

Baca juga: Zaman Neolitikum, Zaman Berdirinya Tugu Batu

Salah satu hal yang paling mencolok adalah, arkeolog menemukan beragam elemen megalitik itu dikelompokkan bersama di satu lokasi dan terpelihara dengan baik.

"Menemukan batu berjejer dan dolmen di satu situs tak terlalu umum. Namun di sini Anda menemukan semuanya di satu tempat dan itu sangat mencolok dan luar biasa," ungkap Primitiva Bueno, salah satu direktur proyek dan profesor prasejarah di Alcala University.

Peneliti menyebut sebagian besar menhir dikelompokkan menjadi 26 barisan dan dua lingkaran batu (cromlech).

Keduanya terletak di puncak bukit, dengan pemandangan yang jelas ke timur untuk melihat Matahari terbit, selama titik balik Matahari musim panas dan musim dingin, serta titik balik musim semi dan musim gugur.

Lebih lanjut, masih banyak dari batu-batu yang terkubur jauh di dalam tanah dan harus digali dengan hati-hati. Pekerjaan untuk mengungkap batu-batu itu dijadwalkan berlangsung hingga 2026.

Baca juga: Ahli Rekonstruksi Perempuan Purba dari Zaman Batu, Begini Penampakannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com