Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebaran Virus Corona Baru pada Tikus di Swedia, Studi Jelaskan

Kompas.com - 07/06/2022, 20:02 WIB
Zintan Prihatini,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Baru-baru ini sekelompok peneliti tekah mengidentifikasi penyebaran virus corona baru, di antara hewan pengerat yakni tikus red-backed bank voles (Myodes glareolus).

Dalam studi yang dipublikasikan di jurnal Viruses pada 1 Juni 2022, peneliti mengungkapkan virus corona yang tersebar pada tikus itu disebut virus Grimso, dinamai dari lokasi penemuannya.

Sayangnya, mereka belum mengetahui apakah virus yang baru ditemukan ini berbahaya bagi manusia atau tidak. Belum ada bukti penyebaran virus corona dari tikus ini dapat melompat ke manusia.

Kendati begitu, temuan tersebut merupakan pengingat yang baik tentang mengapa kita perlu memantau virus hewan liar, terutama yang dibawa oleh hewan di lingkungan sekitar manusia.

"Kami masih belum tahu potensi ancaman yang mungkin disebabkan virus Grimso terhadap kesehatan masyarakat," papar ahli virologi di Uppsala University di Swedia, Ake Lundkvist.

"Namun, berdasarkan pengamatan kami dengan virus corona sebelumnya yang diidentifikasi di antara tikus tersebut, ada alasan untuk terus memantau virus corona di antara hewan pengerat liar," sambung dia.

Baca juga: Tak Hanya Kelelawar, Potensi Penyebaran Virus Corona juga Ada pada Tikus

Selain virus corona ditemukan pada tikus, tim peneliti juga mencatat, kelelawar dan trenggiling bukan satu-satunya hewan liar yang menjadi reservoir virus corona.

Hewan pengerat seperti tikus, mencit, dan curut juga berisiko membawa virus yang terkadang mampu menular kepada manusia.

Seperti dilansir dari Science Alert, Senin (6/6/2022), studi ini dilakukan sejak tahun 2015 hingga 2017, di mana peneliti di Uppsala meneliti 450 tikus red-backed bank voles liar dari di wilayah barat Stockholm yang disebut Grimsö.

Kemudian, tim menemukan adanya betacoronavirus baru yang beredar pada 3,4 persen sampel penelitian. Mereka menjelaskan bahwa betacoronavirus umumnya ditemukan pada kelelawar serta hewan pengerat.

Ketika virus corona baru tersebut melompat ke manusia, virus dapat menyebabkan flu biasa maupun infeksi pernapasan seperti pada SARS-CoV-2.

 

Sebelum akhirnya penyebaran virus corona baru ditemukan pada tikus, selama tiga tahun, para peneliti di Swedia menemukan beberapa jenis virus berbeda dari virus Grimso yang beredar di tengah populasi tikus red-backed bank voles.

Baca juga: Tim Peneliti Inggris Mulai Pengujian Vaksin Virus Corona pada Tikus

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com