KOMPAS.com - Wilayah Australia dilanda wabah tikus yang mengerikan. Menurut sistem pelaporan Mouse Alert, populasi tikus di daerah di sekitar pantai tenggara, seperti Victoria, New South Wales, dan Brisbane terlihat semakin tinggi.
Mengutip IFL Science, Senin (31/5/2021) tingginya populasi tikus itu sudah terjadi selama berbulan-bulan.
Namun, masalah lain muncul saat negara bagian tersebut memasuki musim dingin. Hal ini lantaran tikus akan mencari perlindungan di dalam ruangan.
"Orang-orang mengantisipasi dengan menempatkan ember atau pot berisi air pada kaki tempat tidur mereka. Tetapi tikus masih memanjat tirai, melompat ke tempat tidur dan menggigitnya," kata wakil presiden Asosiasi Petani New South Wales Xavier Martin kepada Telegraph.
Baca juga: Ribuan Tikus Serang Australia, Warga Kewalahan Bersihkan Kotorannya
Yang mengerikan, saat tikus-tikus ini kehabisan sumber makanan, mereka akan mulai melakukan kanibalisme. Tikus-tikus ini mulai memakan satu sama lain.
"Mereka telah mengambil alih rumah, gudang, kendaraan kami," ungkap Martin.
Saat panen, tanaman-tanaman pertanian telah meninggalkan banyak biji-bijian sebagai sumber makanan tikus.
Dengan melimpahnya makanan yang tersedia, mereka dapat berkembang biak pada tingkat yang lebih tinggi dari biasanya.
Tikus dapat berkembang biak sejak sekitar usia enam minggu dan melahirkan hingga 10 anak setiap 19 hingga 21 hari.
Bahkan, Badan Ilmu Pengetahuan Nasional Australia (CSIRO) menyebut tak ada jeda dalam reproduksi tikus.
Musim panas yang sejuk dan lembap turut memberi tikus kondisi ideal untuk berkembang biak yang berlanjut hingga musim gugur.
Baca juga: Ilmuwan Jerman Berhasil Membuat Tikus Lumpuh Berjalan Lagi, Kok Bisa?